Polisi Bantah Pengacara yang Sebut Tak Beri Rizieq Shihab Tabung Oksigen

Jumat, 8 Januari 2021 15:48 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat mengumumkan penetapan tersangka Pimpinan FPI Rizieq Shihab sebagai tersangka kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 10 Desember 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya membantah pernyataan pengacara Rizieq Shihab, Sugito, yang menyebut polisi tak memberikan tabung oksigen di saat Pimpinan FPI itu sesak napas. Rizieq Sihab dikabarkan mengalami sesak napas di ruang tahanan pada 1 Januari 2021.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menyatakan kepolisian sudah berusaha memberikan tabung oksigen, tapi Rizieq menolak.

"Pada saat dia kurang enak badan karena asam lambung, minta oksigen, kami siapkan oksigen. Makanya Sugito pengacaranya itu salah. Ada CCTV-nya, ada semua," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Januari 2021.

Menurut Yusri, Rizieq beralasan sudah memiliki tabung oksigen pribadi yang biasa dibawa. "Dia maunya oksigen punyanya aja. Makanya dibawakan (tabung oksigen pribadinya) malam-malam, jam 11 malam," ujar Yusri.

Yusri mengatakan saat ini tabung gas tersebut sudah tersedia di ruang tahanan Rizieq. Selain itu ada dua dokter pribadi Rizieq dari Mer-C yang disiagakan untuk membantu dokter Bidokkes Polda Metro Jaya.

<!--more-->

Untuk saat ini, Yusri mengatakan kesehatan tahanan kasus kerumunan di Petamburan itu sudah membaik. Mengenai apakah ada kemungkinan Rizieq akan dirawat di kamar rumah sakit, Yusri mengatakan seluruh proses itu sudah ada SOP yang diatur oleh tim dokter.

Advertising
Advertising

Ketua Presidium Mer-C Sarbini Abdul Murad mengatakan pihaknya merekomendasikan agar Rizieq Shihab dipindahkan dari ruang tahan ke kamar ruang sakit. Hal itu berdasarkan hasil observasi tim Mer-C yang kini menjadi dokter pribadi Rizieq Shihab selama di tahanan.

"Yang pasti beliau ada keluhan, sebaiknya beliau itu dirawat di rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sehingga proses pemulihan beliau bisa lebih intens. Terserah di rumah sakit mana, kalau di tahanan kan terbatas," ujar Sarbini saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Januari 2021.

Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut Beri Perawatan Medis untuk Rizieq Shihab, tapi Ditolak

Lebih lanjut, Sarbini mengatakan Rizieq Shihab saat ini memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang bisa membahayakan jiwanya jika terkena sakit serius, seperti Covid-19. Namun mengenai detail komorbid yang dimaksud, Sarbini enggan menjelaskannya.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

9 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

12 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

14 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

20 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya