Seorang calon penerima vaksin dicek kesiapannya sebelum mengikuti vaksinasi COVID-19, di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat 22 Januari 2021. Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran menjalani vaksinasi COVID-19 secara bertahap dan ditargetkan selesai pada dua hingga tiga pekan ke depan. ANTARA FOTO/Fauzan
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan jumlah tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin Covid-19 tahap pertama baru 42 persen hingga Rabu, 27 Januari 2021.
Adapun total tenaga kesehatan telah didata untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di DKI mencapai 131 ribu orang.
Hingga hari ini, kata Widyastuti, baru sekitar 90 ribu tenaga kesehatan yang melakukan registrasi untuk mendapatkan vaksin Covid-19. "Tidak semuanya meregistrasi ulang," kata Widyastuti di Balai Kota DKI, Kamis, 29 Januari 2021.
Ia menuturkan proses vaksinasi ini terkendala teknis pendataan. Sebab pemerintah masih menggunakan data lama. Padahal pada perjalanannya dimungkinkan adanya perpindahan tempat dinas tenaga kesehatan.
Selain itu, proses pemberian vaksin Sinovac ini juga dilakukan penapisan berlapis.
Jika ada tenaga kesehatan yang menderita penyakit bawaan dan tidak bisa mendapat Vaksin Covid-19, dia akan langsung tereleminasi melalui sistem pengapian itu. "Misalkan hamil atau menyusui atau tekanan darahnya sangat tinggi dan selama ini mungkin belum minum obat ya tentunya tidak diberikan suntikan dulu, ditunda sampai kondisinya sesuai yang disarankan."