Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO Karet Sudirman dengan desain Kapal Pinisi untuk mengenang pengorbanan tenaga medis di masa pandemi Covid-19. Foto: Instagram Dinas Bina Maga DKI Jakarta
TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan revitalisasi jembatan penyeberangan orang Karet Sudirman dilakukan untuk menguatkan struktur jembatan. "Jembatan itu perlu dibenahi dengan penguatan struktur jembatan, karena struktur gelagar jembatan yang mengalami deformasi berlebihan. Jadi bila kita melintas di jembatan, akan terasa bergetar," kata Yusmada dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Januari 2021.
Revitalisasi jembatan penyeberangan orang Karet Sudirman yang sempat tertunda akan memasuki tahap kedua. Dalam revitalisasi tahap kedua itu dipastikan ada fasilitas bagi penyandang disabilitas serta masyarakat yang kesulitan menaiki tangga seperti ibu hamil atau lansia akan disediakan.
"Akan disediakan lift untuk memudahkan penyandang disabilitas.” Selain itu juga akan ada pelebaran dan perbaikan kelandaian, karena lebar ramp/tangga jembatan yang sempit dan curam, seringkali menimbulkan antrean panjang para pengguna jasa bus TransJakarta.
Jembatan penyeberangan orang yang terletak di kawasan Central Bussiness District (CBD) Sudirman Jakarta itu merupakan satu dari tiga jembatan yang perencanaan revitalisasinya sudah disiapkan sejak 2020 namun tertunda pengerjaannya akibat pandemi COVID-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan revitaliaasi jembatan penyeberangan orang Karet Sudirman juga akan memuat fitur untuk mengenang jasa tenaga kesehatan yang gugur menangani COVID-19.
Tidak hanya itu, jembatan penyeberangan orang Sudirman ini nantinya dilengkapi anjungan pandang yang dapat digunakan pejalan kaki untuk melihat pemandangan Ibu Kota Jakarta.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
11 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa