Permintaan Alat Rapid Test Antibodi dan Antigen di Pasar Pramuka Meningkat

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 4 Februari 2021 13:40 WIB

Petugas kesehatan melayani rapid test antigen pada calon penumpang di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Rabu, 30 Desember 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pembelian alat tes cepat atau rapid test antibodi dan antigen Covid-19 di Pasar Pramuka, Jakarta Timur meningkat.

"Sepekan ini ada peningkatan (pembelian alat tes cepat Covid-19), tapi tidak signifikan, sekitar 5-10 persen saja," kata Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, di Jakarta, Kamis siang, 4 Februari 2021.

Permintaan konsumen terhadap alat tes cepat di Pasar Pramuka meningkat seiring jumlah masyarakat yang tertular Covid-19 di Jakarta terus mengalami penambahan.

Kasus Covid-19 di Jakarta pada Rabu, 3 Februari 2021 bertambah 3.567 orang. Total kasus positif meningkat dari sebelumnya 276.694 kasus menjadi 280.261 kasus.

Baca juga: 3.567 Kasus Covid-19 Ditemukan di Jakarta Hari Ini, Positivity Rate Naik Lagi

Advertising
Advertising

Yoyon menawarkan sejumlah produk primer kesehatan untuk keperluan masyarakat yang terindikasi terpapar Covid-19.

"Kalau di kami rata-rata produk primer untuk tes cepat antibodi maupun antigen. Harganya untuk tes cepat antibodi Rp 30 ribu per alat, sedangkan antigen Rp 60 ribu per alat," katanya.

Dikatakan Yoyon, penjualan alat tes cepat itu dikhususkan untuk masyarakat sebab permintaan dari rumah sakit atau tempat-tempat fasilitas kesehatan telah dipasok oleh distributor yang ditunjuk pemerintah.

"Kalau untuk rumah sakit atau dokter ada distribusi sendiri. Kalau kami untuk warga yang mau tahu, ada indikasi atau tidak," katanya.

Menurut Yoyon, permintaan konsumen yang paling banyak adalah produk tes cepat antibodi karena penggunaannya yang mudah dan simpel.

Pedagang alat kesehatan lainnya, Alferdi, mengatakan harga alat rapid test Covid-19, khususnya antigen masih bervariasi di tingkat pedagang Pasar Pramuka.

"Kalau saya untuk alat antigennya Rp80 ribu per alat. Kalau antibodi masih relatif sama di harga Rp30 ribu per alat," katanya.

Pedagang yang berjualan di lantai dasar Pasar Pramuka itu mengatakan mayoritas pembelian alat kesehatan dilakukan secara daring.

"Tapi ada juga masyarakat yang datang langsung ke toko buat liat sendiri barangnya. Biasanya dari klinik untuk beli tes cepat antibodi," katanya.

Berita terkait

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

59 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

59 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Pembangunan Rumah Mewah di Menteng, Tanggapan Bawaslu Jakpus akan Dilaporkan ke DKPP

4 Januari 2024

Top 3 Metro: Pembangunan Rumah Mewah di Menteng, Tanggapan Bawaslu Jakpus akan Dilaporkan ke DKPP

Berita Top 3 Metro kemarin membahas tentang pembangunan rumah mewah di Menteng, Bawaslu Jakpus akan dilaporkan ke DKPP, kasus Covid-19 di Depok.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 Melonjak Lagi Jelang Libur Nataru, Kenali 6 Penyakit di Musim Hujan

29 Desember 2023

Kasus COVID-19 Melonjak Lagi Jelang Libur Nataru, Kenali 6 Penyakit di Musim Hujan

Tetap waspada, baik tengah libur Nataru atau di rumah saja, penyakint di musim hujan tak cuma batuk dan pilek.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru saat Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Pesan Pakar Kesehatan

27 Desember 2023

Libur Natal dan Tahun Baru saat Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Pesan Pakar Kesehatan

Pakar meminta masyarakat dapat menjalani libur Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kenaikan kasus COVID-19 dengan cara berikut.

Baca Selengkapnya

Perlunya Masukkan Unsur Kesehatan di Resolusi Tahun Baru

26 Desember 2023

Perlunya Masukkan Unsur Kesehatan di Resolusi Tahun Baru

Membuat resolusi sehat adalah langkah pertama untuk mencapai keseimbangan dalam hidup sehingga perlu dimasukkan dalam resolusi tahun baru.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Imbau Warga Terapkan Prokes Waspadai Covid-19 di Libur Nataru

25 Desember 2023

Sandiaga Imbau Warga Terapkan Prokes Waspadai Covid-19 di Libur Nataru

Sandiaga meyakini masyarakat dapat menerapkan lagi protokol kesehatan seperti sebelumnya. Sebab, sudah ada kebiasaan saat new normal.

Baca Selengkapnya

Gejala Covid-19 Varian JN 1 Terlihat dari Lidah? Simak Penjelasan Dinkes DKI

25 Desember 2023

Gejala Covid-19 Varian JN 1 Terlihat dari Lidah? Simak Penjelasan Dinkes DKI

Dinkes DKI meminta warga tidak berpatokan pada warna lidah untuk mengetahui apakah terinfeksi Covid-19 varian JN 1 atau tidak

Baca Selengkapnya

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.

Baca Selengkapnya