Sistem Kemenkes Bermasalah, DKI Siapkan Data Penerima Vaksin Covid-19

Jumat, 19 Februari 2021 13:25 WIB

Ilustrasi peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona Covid-19. ANTARA/Shutterstock/am.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut sistem pendataan penerima vaksin Covid-19 milik Kementerian Kesehatan sedang diperbaiki. Sambil menunggu perbaikan rampung, pemerintah DKI turut mendata calon penerima vaksin Covid-19. Caranya DKI berkoordinasi dengan masing-masing lembaga.

Misalnya untuk mendata aparatur sipil negara (ASN), DKI bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Lalu Dinas Tenaga Kerja menyiapkan data pegawai, baik di kantor swasta, pemerintahan, dan lainnya.

"Jadi kami tidak hanya menunggu kebijakan pusat, tapi kami coba siapkan versi kami, nanti kami sinergikan," kata dia saat konferensi pers virtual, Jumat, 19 Februari 2021.

Baca juga: DKI Terima 70 Ribu Vaksin Covid-19 untuk Lansia dan Pedagang Pasar

Dia berujar pemerintah pusat tengah memperbaiki sistem pendataan. Sebab, pada vaksinasi Covid-19 tahap pertama terjadi beberapa kendala dalam sistem pendataan satu pintu milik Kementerian Kesehatan.

Advertising
Advertising

Widyastuti mengakui tak semua tenaga kesehatan atau nakes yang disasar menerima vaksin Covid-19 mendapatkan SMS blast pada tahap pertama. Untuk itulah, Kementerian Kesehatan mengizinkan agar pendataan dilakukan secara langsung alias onsite.

Dia memastikan, pihaknya akan tetap merujuk pada data Kementerian Kesehatan yang kemudian disinkronisasikan dengan milik DKI.

"Jadi poinnya adalah kami berproses sesuai dengan prosedur di pusat, tapi kami juga sedikit berimprovisasi untuk menyiapkan data sendiri sebagai data pendamping, sehingga saat nanti sudah berjalan pelayanannya sudah terjadi interkonek data tersebut," jelas dia.

Vaksinasi Covid-19 tahap kedua dimulai di Ibu Kota pada 17 Februari 2021 yang menyasar orang lanjut usia atau lansia dan pelayan publik. Sebagai permulaan, penyuntikan diberikan kepada 10 ribu pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pemerintah DKI mencatat ada 3,5 juta lansia dan pelayan publik yang terdata sebagai penerima vaksin. Vaksin akan dihelat secara bertahap, bergantung pada ketersediaan dosis yang disalurkan pemerintah pusat. Subuh tadi pemerintah DKI telah menerima 60 ribu vaksin untuk lansia dan 10 ribu untuk pedagang pasar.

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

13 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

15 hari lalu

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

Kadishub DKI Syafrin Liputo tak memungkiri masih adanya travel gelap atau angkutan umum ilegal yang beroperasi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

29 hari lalu

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

Keberadaan Pasar Tasik menjelang lebaran ramai, bahkan menyaingi Pasar Tanah Abang. Apa keunikan pasar tiban yang buka hanya Senin dan Kamis ini?

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya