Kasus Helena Lim, Polisi Fokus Soal Identitas Apotekernya

Jumat, 19 Februari 2021 19:10 WIB

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat (tengah) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (kiri) dan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadireskrimum) Jean Calvijn Simanjuntak saat memberikan keterangan pers terkait meninggalnya alhamarhum Yudi Prabowo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 25 Juli 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Tempo.co, Jakarta - Kasus vaksinasi Covid-19 Helena Lim sampai saat ini masih terus diselidiki polisi. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat mengatakan pihaknya masih mendalami dugaan pemalsuan identitas yang dilakukan oleh influencer berjuluk Crazy Rich PIK Helena Lim.

Helena berurusan dengan polisi setelah menerima vaksin Covid-19 jatah tenaga kesehatan, dengan mengaku sebagai pegawai apotek di Kebon Jeruk.

"Pertanyaannya apakah dia memalsukan identitas sebagai apoteker atau tidak? titik penyelidikannya hanya di situ saja," ujar Tubagus Ade di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Februari 2021.

Untuk menggali fakta tersebut, Tubagus mengatakan pihaknya akan kembali mengundang beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Jika Helena terbukti memalsukan identitas sebagai apoteker demi mendapat vaksin Covid-19, Tubagus mengatakan pihaknya tak akan segan menjeratnya pakai Pasal 265 tentang pemalsuan identitas dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara.

Baca juga: Vaksin untuk Helena Lim, Ombudsman Duga Pemberi Kerja Palsukan Data

Advertising
Advertising

"Sementara ya bisa dikenakan Pasal 265 ini. Apabila dia bukan nakes, bisa kena pemalsuan identitas," ujar Tubagus.

Kasus ini berawal saat Helena Lim memamerkan telah mendapat vaksin Covid-19 di instagram pribadinya. Dalam video yang viral, Helena Lim melakukan vaksin Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk bersama tiga orang temannya. Mereka memamerkan tabung vaksin Covid-19 dan luka di lengan bekas disuntik vaksin.

"Habis divaksin bisa terbang ke mana-mana. Semoga vaksinnya berhasil," ujar Helena dalam video tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan Helena mendapatkan vaksin setelah menunjukkan surat bekerja di apotek. Widyastuti mengatakan pegawai apotek memang termasuk dalam perangkat tenaga kesehatan yang berhak mendapat vaksin Covid-19.

Namun, belakangan Ombudsman Perwakilan DKI Jakarta menemukan indikasi sebaliknya. Mereka menemukan dugaan surat keterangan apoteker yang Helena Lim sertakan itu adalah palsu.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

1 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya