Antisipasi Hujan Ekstrem, Wagub DKI: Naikkan Daya Tampung Air dan Cegah Korban

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 23 Februari 2021 12:43 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat memberikan keterangan pers di Polda Metro Jaya pada Rabu, 3 Februari 2021. Tempo/Adam Prireza

Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah DKI akan mengantisipasi curah hujan ekstrem yang berpotensi terjadi pada 23-24 Februari 2021.

"Kami sekarang mengantisipasi potensi curah hujan ekstrem," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Selasa, 23 Februari 2021.

Pemerintah, kata dia, terus melaksanakan sejumlah program penanggulangan banjir seperti naturalisasi, pembangunan sumur resapan dan peningkatan pompa air yang mencapai 729 unit.

Pemerintah DKI juga berusaha meningkatkan ruang terbuka hijau. "Satu tahun terakhir ini kami meningkatkan daya tampung air dengan gerebek lumpur termasuk pengerukan sedimentasi yang sudah tinggi menggunakan 257 ekskavator," ujarnya.

Wagub DKI Riza mengatakan pemerintah akan mengerahkan petugas lapangan selama 24 jam untuk menghadapi cuaca ekstrem pekan ini. "Kami juga ada program optimalisasi pengerukan dengan meningkatkan daya tampung air dan membuat sodetan dan juga olakan atau tempat sementara bersinggah air."

Advertising
Advertising

Menurut Riza, yang paling penting untuk menyikapi potensi hujan ekstrem dalam dua hari ke depan adalah mengoptimalkan daya tampung air dan mengutamakan keselamatan warga.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Banjir 100 Persen Sudah Surut Pagi Ini

"Dua hari lalu ada lima korban jiwa. Satu lansia dan empat anak. Kami di jajaran dikerahkan untuk memastikan jangan sampai ada lagi korban jiwa," ujarnya.

Kepala BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengatakan potensi hujan di Jakarta dengan intensitas lebat pada 20 hingga 25 Februari 2021.

“Terutama di malam hari, yang dapat menerus hingga dini hari dan esok hari menjelang pagi,” katanya dalam konferensi pers secara daring, Sabtu, 20 Februari 2021.

BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai hujan di Jakarta yang lebat dapat memunculkan banjir. Menurut dia, pada 21-22 Februari 2021 intensitas hujan di Jakarta diprediksi cenderung melemah dengan intensitas rendah. Namun, hujan akan meningkat kembali intensitasnya menjadi sedang hingga tinggi pada 23-24 Februari.

Sebelumnya, pada 18-19 Februari, BMKG mengeluarkan peringatan dini dengan prediksi hujan di Jakarta dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan 100-150 milimeter per hari.

Faktanya, berdasarkan data BMKG, curah hujan di Jakarta tertinggi terjadi di Pasar Minggu mencapai 226 milimeter per hari, kemudian Sunter Hulu 197 mm, Lebak Bulus 154 mm, dan daerah sekitar Bandara Halim Perdana Kusuma 176 mm.

Umumnya hujan ekstrem terjadi malam hingga dini hari dan berlanjut sampai pagi hari. "Ini merupakan waktu-waktu yang kritis dan perlu diwaspadai," kata Dwikorita lewat keterangan tertulis.

IMAM HAMDI | ANWAR SISWADI

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

5 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

12 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

15 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

15 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

21 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

22 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya