Kata Warga Jakarta Soal Setahun Pandemi Corona

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 2 Maret 2021 16:36 WIB

Ilustrasi tes usap atau swab antigen Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat

Tempo.co, Jakarta - Hari ini setahun pandemi Corona telah melanda Indonesia. Masyarakat pun punya penilaian atas kinerja pemerintah mengatasi pandemi ini.

Menurut karyawan swasta di kawasan Jakarta Selatan, Endra Widjanarko, penularan virus corona masih belum dikendalikan, bahkan masih memburuk.

"Kalau dilihat dari angka menurut saya tambah buruk. Yang positif dan meninggal masih tinggi. Padahal sudah setahun," kata Endra saat dihubungi, Selasa, 2 Maret 2021.

Pria berusia 30 tahun itu pesimistis pagebluk corona ini bisa cepat berakhir, meski pun sudah ada vaksin Covid-19. Sebabnya, kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat amburadul dalam menanggulangi wabah ini.

Padahal, kunci sukses penanggulangan Covid-19 ada di tangan pemerintah. Namun pemerintah tidak memanfaatkan dengan bijak kesempatan untuk menekan wabah ini dari awal kemunculannya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Setahun Pandemi, Wagub DKI Sebut Pemprov Bisa Kendalikan Covid-19

"Pemerintah itu kelihatan tidak serius," ujar warga Ciputat, Tangerang Selatan ini.

Menurut dia, kebijakan Jokowi hanya bersifat seremonial belaka dalam menanggulangi wabah ini. Bahkan, proses vaksinasi juga masih dijadikan kesempatan seremonial.

"Dikit-dikit seremoni, tapi setelah itu ya udah," ujarnya.

Pemerintah pun terlihat terlalu mengglorifikasi vaksin sebagai langkah utama untuk segera mengakhiri pandemi ini. Padahal jumlah vaksin yang diterima masih sedikit dan tidak bisa diandalkan untuk menghentikan penularan wabah ini.

"Dengan kebijakan pemerintah sekarang, saya malah mikir kita bener bener bisa terbebas dari Covid itu sekitar lima tahun lagi."

Meski kondisi masih memburuk, kata dia, saat ini kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan mulai membaik. Banyak masyarakat dengan kesadaran sendiri menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

"Jadi sekarang hanya kesadaran masyarakat yang bisa membantu mencegah penularan Covid-19."

Warga asal Tebet, Jakarta Selatan, Fathia Mawardi, 28 tahun, mengatakan bahwa Covid-19 itu nyata. Bahkan ada kerabatnya yang meninggal karena Covid-19. "Covid-19 itu ada."

Setelah setahun pandemi ini berlalu, menurut Fathia, keadaan sudah mulai membaik. Sebabnya, pemerintah semakin memahami langkah untuk menanggulanginya ketimbang saat awal ditemukan. "Sekarang sudah lebih baik dalam penanganan."


IMAM HAMDI

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

1 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

2 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

3 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

3 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

5 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

5 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

8 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya