Wagub DKI Klaim Sudah Siapkan Strategi Hadapi Varian Baru Covid-19

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 2 Maret 2021 19:50 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan keterangan terkait dengan banjir yang terjadi di Ibu Kota, 19 Februari 2021. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya bersama pemerintah pusat telah menyiapkan konsep dan strategi penanganan terkait varian baru Covid-19.

Menurut Riza, yang terpenting adalah masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. “Kami akan lihat. Akan kami koordinasikan dulu, dengarkan dulu masukan dari para ahli, dari semua pihak dengan pemerintah pusat,” ucap dia di Balai Kota pada Selasa, 2 Maret 2021.

Wagub DKI mengatakan pemerintah provinsi tak dapat bergerak sendiri dalam mengatasi Covid-19, khususnya varian baru. Ia mengatakan antisipasi dan pencegahan perlu dilakukan bersama-sama, baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah negara lain.

Baca juga: DKI Targetkan Vaksinasi Covid-19 untuk 911 Ribu Lansia

Politikus Partai Gerindra itu menyebut pandemi seperti Covid-19 berdasarkan penelitian para ahli tak dapat selesai dalam waktu singkat. Ia pun meminta masyarakat agar tetap tenang. “Terus menerapkan protokol kesehatan. Masalah wabah ini tidak bisa kita anggap enteng. Tugas kita bersama adalah memastikan diri sendiri, keluarga, lingkungan, sebangsa dan tanah air bisa sehat,” ujar Riza. “Apakah akan ada pengendalian lebih ketat nanti kita akan lihat,” lanjut dia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan varian baru Covid-19, telah ditemukan di Indonesia. Varian ini adalah mutasi dari Sars-CoV-2, yang pertama kali ditemukan di Inggris.

"Tadi malam saya mendapat informasi, bahwa tepat satu tahun (kasus pertama Covid-19 ada di Indonesia) hari ini, kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan dua kasus," kata Dante saat memberi sambutan dalam acara Kementerian Riset dan Teknologi, yang disiarkan di YouTube, Selasa, 2 Maret 2021.

Dante mengatakan hal ini berarti Indonesia akan menghadapi pandemi dengan tingkat kesulitan yang semakin berat. Awalnya, pemerintah telah mengecek dari 462 kasus di seluruh Indonesia yang berpotensi merupakan kasus mutasi virus Covid, dalam beberapa bulan terakhir. Hasilnya, ditemukan dua kasus.

Mutasi dari Virus SARS-Cov-2 ini awalnya ditemukan di New South Wales. Belakangan, mutasi serupa ditemukan di beberapa negara Eropa lain dan di Australia.

Satuan Tugas Penanganan atau Satgas Covid-19, sebenarnya sudah mulai mengambil langkah antisipasi saat varian baru Covid-19 ini pertama kali diumumkan.

ADAM PRIREZA | EGY ADYATAMA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya