DPRD Bogor Akan Interpelasi Bima Arya Soal Penanganan Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 11 Maret 2021 20:15 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya di Balaikota Bogor, Senin 14 September 2020. TEMPO/Raffi Abiyu

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya dibayangi pengajuan hak interpelasi oleh anggota DPRD. Interpelasi yang akan diajukan berkaitan dengan penggunaan anggaran untuk penanganan Covid-19 di Kota Bogor.

Panitia Khusus Pengawasan Covid-19 DPRD Kota Bogor besok akan menggelar rapat untuk mendengarkan pandangan fraksi-fraksi soal hak interpelasi yang akan diajukan kepada Bima Arya.

"Usul hak interpelasi tersebut akan dibicarakan dalam rapat pansus, Jumat besok, untuk diputuskan apakah jadi digulirkan atau tidak," kata Ketua DPRD Kota Bogor Atang Tristianto di Bogor, Kamis, 11 Maret 2021.

Baca juga: Bima Arya: Vaksin Covid-19 Mulai Bekerja, Nakes Kota Bogor Nihil Terpapar Corona

Atang mengatakan anggota dewan akan bertanya mengenai penggunaan anggaran penanganan Covid-19 di Kota Bogor dalam satu tahun terakhir.

Advertising
Advertising

Ada dua hal yang akan ditanyakan anggota DPRD kepada Bima Arya. Yang pertama, kata Atang, apakah penggunaan dana penanganan Covid-19 itu sesuai perencanaan. Yang kedua, apakah program penanganan Covid-19 punya dampak terhadap penurunan kasus Covid-19 di Kota Bogor.

Politikus PKS itu mengungkapkan bahwa mereka mendengar anggaran yang sudah digunakan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bogor nilainya mencapai ratusan miliar. "Itu angka yang besar. Dengan dana yang besar itu, apakah program yang dijalankan Pemerintah Kota Bogor benar-benar optimal dan memiliki dampak menurunkan kasus positif Covid-19," ujar Atang.

Ia mengatakan, jika program yang dijalankan Bima Arya tak memiliki dampak menurunkan kasus positif, maka sebaiknya diganti dengan program lain yang lebih baik dan memiliki dampak menurunkan.

Atang menambahkan, dalam usulan hak interpelasi itu anggota dewan juga ingin meminta penjelasan mengenai distribusi bantuan sosial yang disalurkan Pemerintah Kota Bogor apakah sudah optimal dan tepat sasaran.

Usulan hak interpelasi ini awalnya bergulir dari salah satu poin rekomendasi Pansus Pengawasan Covid-19 DPRD. Poin itu menyebutkan agar Dewan meminta penjelasan dari Wali Kota Bogor Bima Arya mengenai penggunaan dana Covid-19.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya