BPBD: Warga Korban Pergerakan Tanah Direlokasi Tahun Ini
Reporter
Antara
Editor
Endri Kurniawati
Rabu, 24 Maret 2021 09:19 WIB
TEMPO.CO, Lebak- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pemerintah daerah menjanjikan relokasi bagi masyarakat korban pergerakan tanah pada tahun ini. Masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman dengan menerima dana stimulan minimal dari pemerintah setempat.
“Bantuan dana stimulan berkisar antara Rp 10 juta sampai Rp 25 juta sehingga mereka bisa kembali membangun kediaman lagi,” kata Febby, Selasa, 23 Maret 2021.
Baca: Korban Pergerakan Tanah di Lebak Ingin Cepat Direlokasi
Sebelumnya pada tahap pertama, sebanyak 76 keluarga sudah direlokasi ke tempat yang lebih aman melalui dana stimulan. "Kami sudah mengajukan dana stimulan itu dan kini posisinya di Bupati Iti Octavia,” kata Febby. Ia berharap dana simultan itu tidak lama lagi bisa dicairkan.
Warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, korban pergerakan tanah (soil liquefaction) ingin cepat direlokasi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari korban jiwa. "Kami selalu was-was dan khawatir rumah roboh, terutama saat hujan lebat," kata Eti, 60 tahun, warga Jampang Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, Selasa, 23 Maret 2021.
Masyarakat yang terdampak pergerakan tanah di Kampung Jampang, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, sebanyak 51 keluarga, menghuni 42 rumah. Sebelumnya, 76 keluarga sudah direlokasi oleh pemerintah setempat.
Saat ini, kata Eti, warga merasa ketakutan tertimpa reruntuhan bangunan karena rumahnya rusak berat. Belum lama ini, empat rumah roboh. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, karena penghuninya menginap di rumah kerabat.
Wilayah itu berpotensi hujan lebat disertai angin kencang sehingga masyarakat terpaksa mendirikan tenda untuk menghindari kecelakaan. "Kami tinggal di tenda, sudah biasa jika cuaca buruk untuk menghindari kecelakaan."
Warga korban pergerakan tanah lainnya, Edi, 45 tahun sangat mendambakan relokasi ke tempat yang aman dari bencana alam. "Kami sangat berharap 42 keluarga itu segera direlokasi ke tempat yang aman."