KPK: Tata Kelola Pemerintahan DKI Jakarta Turun

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 6 April 2021 13:22 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bersama Wakil Gubernur Riza Patria menikmati kopi sambil berbincang di Kopi Oey, Jalan Sabang, Jakarta Pusat, 25 Maret 2021. Anies dan Riza mampir untuk menikmati secangkir kopi usai bersepeda menuju Balaikota. Facebook/Anies Baswedan

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan pencapaian indikator tata kelola Pemerintahan DKI Jakarta turun dari 91 menjadi 76 persen pada 2020. Indikator yang menjadi area intervensi tata kelola pemerintahan daerah DKI Jakarta adalah Perencanaan & Penganggaran APBD, Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), PTSP, APIP, Manajemen ASN, Optimalisasi Pajak Daerah & BMD. Ketujuh fokus area ini tercakup dalam aplikasi MCP.

Menurunnya pencapaian indikator itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Program Pencegahan Korupsi, di Balaikota Jakarta, 5 April 2021. "Pemerintah DKI Jakarta perlu memberikan perhatian serius, karena mayoritas kasus korupsi di pemerintah daerah, berkaitan dengan PBJ.” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dikutip dari akun Twitter KPK pada Selasa, 6 April 2021.

Baca: Anies Baswedan Sindir Pemilihan Pemimpin yang Acap Berujung Konflik

Terdapat tiga area intervensi yang perlu mendapat perhatian Pemerintah DKI, yakni PBJ, optimalisasi pajak daerah & manajemen aset daerah. Alex mencontohkan temuan BPKP Provinsi DKI Jakarta atas dugaan penyimpangan dalam pengadaan Digital Velvet System Tahun Anggaran 2013 oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta, contohnya, menunjukkan potensi kemahalan harga sebesar Rp12,23 miliar.

Putusan PK 2 Desember 2019 memerintahkan Pemerintah DKI Jakarta membayar kontrak pengadaan Rp 47,8 miliar ditambah bunga 1,08 persen tiap bulan dan membayar kerugian atas kehilangan potensi keuntungan akibat keterlambatan pembayaran kontrak sebesar Rp 2 miliar.

Advertising
Advertising

Mengenai manajemen aset, KPK menyoroti rendahnya sertifikasi aset DKI Jakarta dibanding jumlah tanah dimiliki. "Data KPK tahun 2020 menunjukkan total aset tanah Pemerintah DKI Jakarta mencapai 6.890 bidang, tanah yang bersertifikat di awal 2020 sebanyak 3.368, bidang baru 48,88 persen."

Rapat koordinasi itu dihadiri Gubernur DKI Anies Baswedan, Wakil Gubernur Riza Patria, Sekretaris Daerah Marullah Matali dan jajaran Pemerintah DKI Jakarta, serta Direktur Koordinasi dan Korsup Wilayah II KPK, Satgas Bidang Pencegahan Korsup Wilayah II KPK dan Penanggungjawab Korsup Wilayah II KPK untuk DKI Jakarta.

Anies Baswedan berterima kasih atas masukan dan rekomendasi KPK tentang program pencegahan korupsi terintegrasi di DKI Jakarta. Ia berjanji menindaklanjuti rekomendasi KPK dan berusaha melakukan perbaikan untuk meningkatkan pencapaian MCP 2021.

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

4 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

4 jam lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

10 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

11 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

12 jam lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

14 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

1 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya