DKI Mulai Buka Sekolah: 30 Persen Orang Tua Tak Mengizinkan, KPAI Minta Tunda
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 8 April 2021 05:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta telah memulai menguji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di 85 sekolah pada Rabu, 7 April 2021. Dinas Pendidikan DKI menerapkan pendekatan blanded sistem pada uji coba pembukaan sekolah tersebut.
"Jadi PTM besok pendekatannya blanded sistem atau campuran antara tatap muka dan belajar dari rumah," kata Humas Disdik DKI Taga Radja Gah saat dihubungi, Selasa, 6 April 2021.
Taga Radja Gah mengatakan awalnya ada 100 sekolah nominasi untuk belajar tatap muka, tapi terseleksi menjadi 85 sekolah. "Ada 14 sekolah yang tidak memenuhi syarat dan satu sekolah mengundurkan diri," kata Taga saat dihubungi, Selasa, 6 April 2021.
Sebelum melakukan uji coba pembukaan sekolah ini, kata Taga, Disdik DKI Jakarta telah melakukan pelatihan selama dua pekan yang berakhir Senin, 5 April 2021. Selama pelatihan ini, kata dia, 14 sekolah tidak mengikuti secara utuh dan belum bisa menyerahkan modul yang lengkap untuk memulai uji coba ini.
Sekolah tatap muka ini dilakukan oleh satuan pendidikan yang telah mempunyai komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan. Hal itu terlihat dari pelatihan kepada para guru dan tenaga pendidik yang dilakukan selama dua pekan kemarin.
Berikut sejumlah informasi ihwal uji coba pembukaan sekolah di Ibu Kota
1. Baru Diizinkan 30 Persen Orangtua
Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengutarakan baru 20-30 persen orangtua yang mengizinkan anaknya mengikuti sekolah tatap muka hari ini. Menurut dia, orangtua khawatir dengan penularan Covid-19. "Orangtua tentu masih khawatir," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 7 April 2021 ihwal uji coba sekolah tatap muka.
Namun, belum semua orangtua di Ibu Kota yang disurvei. Riza mengingatkan sistem belajar tatap muka dicampur daring ini baru berlaku di 85 sekolah. Uji coba sekolah tatap muka Jakarta dari tingkat SD hingga SMA dimulai 7-29 April 2021.
2. Ditargetkan Akan Diperluas
Riza Patria mengatakan akan membuka lebih banyak sekolah jika uji coba di 85 sekolah berhasil. "Mudah-mudahan bisa meyakinkan kita semua bahwa sapras (sarana prasarana) bisa disiapkan dengan baik termasuk pendidik. Jika ini berhasil, maka ke depan kami mempertimbangkan untuk memperluas kembali," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa malam, 6 April 2021.
<!--more-->
3. Prokes Ketat saat PTM
Riza Patria menegaskan bahwa pemerintah DKI akan memastikan sarana dan prasarana pendukung sekolah tatap muka tersedia lengkap. Tenaga pendidik dan guru juga harus sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Upaya ini diharapkan membuat 100 persen orangtua percaya dengan sekolah tatap muka bersistem campuran.
Menurut dia, Gubernur DKI Anies Baswedan bakal mengevaluasi sekolah tatap muka dua bulan mendatang. Pendapat para ahli dan pakar juga bakal dipertimbangkan.
"Kami akan putuskan apakah di tahun ajaran baru ke depan kita akan melanjutkan dengan uji coba terbatas yang diperluas atau melaksanakan tatap muka terbatas," ucap Wagub DKI yang juga politikus Partai Gerindra ini.
4. Sediakan 50 Bus Sekolah
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengatakan, pemerintah telah menyediakan 50 unit bus sekolah dengan 100 awak. "Kami mengoperasionalkan bus sekolah di beberapa rute dan wilayah yang sekolahnya sudah melaksanakan tatap muka," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 7 April 2021.
Jadwal operasional bus disesuaikan dengan waktu sekolah tatap muka. Selain itu, protokol kesehatan selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tetap berlaku.
"Kapasitas tetap kami batasi maksimum 50 persen dari seat yang tersedia," ujar dia. Pemerintah DKI memulai uji coba terbatas belajar tatap muka di 85 sekolah mulai hari ini. Uji coba berlaku di seluruh wilayah Jakarta dari jenjang SD hingga SMA pada 7-29 April 2021.
5. KPAI Minta Tunda Pembukaan SD dan SMP
Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta Pemerintah DKI menunda uji coba pembelajaran tatap muka untuk tingkat SD dan SMP pada Rabu, 7 April 2021. Anggota KPAI Jasra Putra menyarankan uji coba tatap muka lebih baik di jenjang kelas yang lebih tinggi seperti SMA/SMK dengan kapasiyas maksimal 50 persen di setiap rombongan belajar.
"Harapan kami dibuka untuk SMA/SMK dulu. Pertimbangan ini dalam rangka kehatia-hatian kita terhadap kebijakan PTM," kata Jasra melalui pesan singkat, Senin, 5 April 2021.
<!--more-->
Ia menuturkan jumlah siswa di Ibu Kota sangat banyak. Dalam memutuskan menguji coba sekolah tatap muka tingkat SD dan SMP selama pandemi harus dipertimbangkan banyak hal. Sebab, pemerintah akan sulit memastikan siswa SD dan SMP mematuhi protokol kesehatan dengna ketat.
Pemerintah, Jasra mengimbuhkan, harus memastikan kesiapan pelaksaan protokol kesehatan dengan ketat. Namun, jika pemerintah memaksakan membuka juga SD dan SMP maka harus dipersiapkan dengan matang. "Karena saat ini penularan Covid-19 di Jakarta masih tinggi," ujarnya.
6. Epidemiolog Ingatkan PTM Masih Rawan
Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan rencana uji coba pembukaan sekolah di Ibu Kota masih rawan penularan Covid-19. Sebab angka positivity rate masih tinggi hingga hari ini.
Ia menilai uji coba sekolah tatap muka di Jakarta pada Rabu, 7 April 2021, terlalu terburu-buru. Menurut dia, kondisi di Ibu Kota belum ideal untuk menerapkan sekolah tatap muka.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seharusnya melakukan audit mendalam untuk meminimalisir risiko sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19. Selain itu tidak ada alasan mendesak untuk memberlakukan sekolah tatap muka dalam kondisi saat ini. “Menguji coba kok orang dengan penyakit,” ujar dia lewat sambungan telepon pada Selasa, 6 April 2021.
BACA: Anies Baswedan Ingin DKI Kembangkan Pramuka Perkotaan
IMAM HAMDI | LANI DIANA | ADAM PRIREZA