JRC Sebut 53 Persen Publik Tak Puas Anies Baswedan, Gerindra: Survei dari Mana?

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 18 April 2021 19:17 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeli tiket saat melakukan uji coba fasilitas sepeda nonlipat di MRT Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021. Ketentuan sepeda nonlipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm. Facebook/Anies Baswedan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Syarif mempertanyakan hasil survei soal kinerja Gubernur Anies Baswedan yang digelar Jakarta Research Center atau JRC. Dari hasil survei itu sebanyak 53 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja Anies.

Sedangkan yang merasakan puas terhadap kinerja mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mencapai 38,9 dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 8,1 persen.

"Saya baru tahu hasil survei seperti itu. Saya baru dengar lembaga yang mengukur ketidakpuasan. Itu kan yang disurvei harusnya capaian kerja," kata politikus Gerindra itu saat dihubungi, Ahad, 18 April 2021.

Meski begitu, kata dia, hasil survei tersebut bisa menjadi masukan untuk Anies memperbaiki kinerjanya yang sudah baik. Menurut dia, sejauh ini janji politik Anies yang tertuang di RPJMD baru terealisasi 65 persen.

Menurut dia, cara untuk mengukur kinerja seorang kepala daerah dilihat dari capaian yang tertuang dalam RPJMD yang telah menjadi janji dan program pembangunannya. "Hasilnya sejauh ini kinerjanya baik. Memang ada beberapa program yang belum maksimal, tapi bukan berarti tidak dikerjakan."

Advertising
Advertising

Sebagai contoh janji pembangunan rumah DP nol rupiah dan penciptaan wirausaha baru melalui program Oke Oce yang berganti menjadi Jakpreneur. Kedua program itu berjalan memang hasilnya belum maksimal. "Program lainnya jalan bahkan memuaskan," ujarnya.

Sejumlah program Anies yang memuaskan adalah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Ibu Kota. Kebijakan lainnya adalah bantuan pendidikan melalui program Kartu Jakarta Pintar. "Anies juga bisa membangun multikultur di Ibu Kota."

Selain itu, survei yang menyebut ketidakpuasan publik terhadap kinerja dan langsung mengaitkan dengan karier politik Anies itu, patut dicurigai hasilnya. Sebab dari beberapa survei lembaga yang kredibel, kata dia, elektabilitas Anies bahkan selalu tinggi. Bahkan untuk diusung menjadi calon presiden.

"Jadi survei yang menyebut karier politik Anies bisa terancam itu sebenarnya harus dipertanyakan karena tidak nyambung. Dari mana surveinya itu."

Sebelumnya, Direktur Komunikasi JRC Alfian P mengatakan ketidakpuasan publik dari hasil survei JRC itu bisa menjadi peringatan terhadap Anies untuk menapaki karier politiknya.

"Ini menjadi peringatan bagi Anies jika berencana maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun menuju panggung politik nasional," kata dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 16 April 2021.

Menurut Alfian, publik menilai kinerja Anies biasa saja dan tidak ada terobosan dan inovasi yang signifikan.

Survei Jakarta Research Center (JRC) ini dilakukan pada 1-10 April 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.

Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Alfian mengatakan, tingginya ketidakpuasan publik terhadap Anies Baswedan bakal menjadi batu sandungan jika mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ingin melangkah ke tingkat nasional.

Baca juga: PR Anies Baswedan Realisasikan RPJMD yang Mandek

IMAM HAMDI

Berita terkait

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

2 jam lalu

Gerindra Sebut Penambahan Kursi Menteri di Kabinet Prabowo Adalah Hal Bagus, Ini Alasannya

Gerindra menepis anggapan pengembangan jumlah kementerian di kabinet Prabowo sebagai upaya mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

6 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

14 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

15 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

17 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

21 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

1 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

1 hari lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya