Kronologi Futsal Berdarah Kalideres: Duel Antarkampung, Taruhan dan Preman Mabuk

Kamis, 22 April 2021 17:44 WIB

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Ady Wibowo memegang celurit yang digunakan pelaku untuk membacok korban dalam kasus futsal berdarah di Kalideres. Senjata itu ditunjukkan Ady dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 22 April 2021. Foto oleh Humas Polres Jakarta Barat.

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Ady Wibowo memaparkan kronologi kasus futsal berdarah di Kalideres yang menyebabkan remaja 19 tahun berinisial MRR tewas. Kasus ini diawali dengan pertandingan futsal antara warga dari Kampung Kojan melawan Kampung Bulak Teko.

Menurut Ady, kedua kelompok membuat perjanjian bahwa tim yang kalah harus membayar sewa lapangan sebesar Rp 365 ribu. Selain itu, mereka juga sepakat tidak boleh membawa pemain dari luar kampung masing-masing.

"Pertandingan berlanjut, dan tim futsal dari Kampung Kojan Kalideres kalah," kata Kapolres Jakarta Barat dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 April 2021.

Setelah pertandingan selesai, tim futsal Kampung Kojan mempermasalahkan pemain dari tim Kampung Bulak Teko. Tim pemenang dituding membawa pemain dari luar kampung. Karena itu, tim Kampung Kojan enggan membayar sewa lapangan seperti perjanjian awal.

"Akibatnya terjadi cekcok hingga berlanjut ke luar lapangan," kata Ady.

Advertising
Advertising

Cekcok semakin memanas karena tim futsal Kampung Kojan menyerang tim Kampung Bulak Teko. Karena kalah jumlah orang pada saat itu, tim futsal Kampung Bulak Teko memanggil 'abang-abangan' kampungnya atau preman.

Salah satu preman kampung itu adalah tersangka inisial IA alias A. Pada saat itu, dia sedang mabuk miras di sekitar lapangan futsal di Jalan Bulak Teko RT 001/RW 011, Kalideres, Jakarta Barat. Sambil membawa celurit, dia ikut ke dalam kerusuhan untuk membantu tim kampungnya.

Di tengah situasi yang memanas, korban MRR dan seorang lainnya berinisial P mencoba menengahi kedua kolompok agar tidak ribut. Namun tersangka IA justru menganggap korban MRR banyak bicara.

"Tersangka IA kemudian langsung membacok korban MRR di bagian punggung belakang dan mengakibatkan korban meninggal," kata Ady.

Tak hanya membacok MRR yang berasal dari Kampung Kojan, tersangka juga melayangkan celurit ke bagian wajah korban P. Korban dapat menangkis serangan itu, namun tangan kiri P sobek akibat sabetan celurit.

Setelah MRR dibacok, warga sekitar membawanya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres pada Senin dinihari, 19 April. Video korban bersimbah darah di rumah sakit viral di media sosial. Korban tewas setibanya di RS Mitra Keluarga.

Tersangka penusukan usai tanding futsal IA dijerat dengan Pasal 338 dan atau 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau KUHP. Pada Pasal 338, ancaman hukumannya adalah ancaman 15 tahun penjara. Sedangkan pada Pasal 351 ancamannya adalah 7 tahun penjara.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kasus Remaja Tewas Ditusuk Usai Taruhan Futsal di Kalideres

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

3 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

4 hari lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

5 hari lalu

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

6 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

7 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

HP Pelajar SMP di Depok Dirampas Saat Pulang Sekolah, Korban Disabet Celurit

8 hari lalu

HP Pelajar SMP di Depok Dirampas Saat Pulang Sekolah, Korban Disabet Celurit

Pelajar SMP di Depok menjadi korban perampasan HP di Jalan Anggrek 5 RT. 02/04, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

10 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

10 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya