KTT ASEAN, Gowes for Democracy Gelar Solidaritas untuk Myanmar

Sabtu, 24 April 2021 21:15 WIB

Peserta aksi bersepeda membawa poster saat melakukan aksi unjuk rasa bertajuk Gowes for Democracy #SaveMyanmar di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 17 April 2021. Aksi tersebut sebagai bentuk mengecam kudeta dan menuntut agar militer Myanmar (Tatmadaw) segera mengakhiri kekerasan serta mengembalikan demokrasi sesuai dengan keinginan rakyat Myanmar. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 70 pesepeda yang tergabung dalam komunitas Gowes for Democracy menggelar acara solidaritas untuk Myanmar pada Sabtu sore, 24 April 2021. Mereka bersepeda dari kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Menteng menuju Blok M, tempat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dilaksanakan.

Namun saat rombongan tiba di dekat Al Azhar, Jakarta Selatan polisi yang sedang mengawasi pelaksanaan KTT ASEAN menghentikannya dan meminta para pesepeda memutar balik.

"Tadi alasannya kurang jelas, mereka hanya melaksanakan tugas dan diskresi. Mereka menjalankan protokol karena ada tamu VVIP," ujar salah satu koordinator aksi Aghniadi kepada Tempo, Sabtu, 24 April 2021.

Aghniadi menjelaskan petugas tak membubarkan rombongan, tapi hanya mengarahkan agar para pesepeda tidak menuju kawasan KTT ASEAN. Para pesepeda itu akhirnya mengganti rute dengan memutar balik menuju kantor YLBHI di Menteng.

Adapun aksi solidaritas Myanmar itu diadakan Gowes for Democracy untuk menunjukkan kekecewaannya terhadap ASEAN, karena mengundang junta militer yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing dalam KTT itu.

Advertising
Advertising

Menurut komunitas itu, mengundang junta Militer Myanmar menjadi pernyataan tak langsung ASEAN untuk melegitimasi kudeta berdarah di Myanmar.

"Kami juga menyayangkan ASEAN yang tidak mengundang perwakilan dari pemerintah yang dipilih secara demokratis oleh rakyat Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government)," bunyi pernyataan sikap Gowes for Democracy.

Lebih lanjut, Adi mengatakan komunitasnya melayangkan empat tuntutan terhadap ASEAN dalam KTT itu. Tuntutan tersebut berkaitan erat dengan kehadiran Jenderal Min Aung Hlaing dan kudeta militer berdarah Myanmar yang dilakukannya.

1. Untuk menolak perwakilan dari junta militer Myanmar di KTT Khusus ASEAN dan sebagai gantinya membawa perwakilan dari pemerintah yang sah dan dipilih secara demokratis.

2. Memberikan seruan yang tegas kepada junta Militer Myanmar untuk segera menghentikan pelanggaran HAM berat.

3. Membuka dukungan kemanusiaan untuk seluruh wilayah konflik di Myanmar secara menyeluruh, aman dan tanpa hambatan, termasuk dukungan ke wilayah minoritas Rohingya yang telah menderita dari penyiksaan yang berkepanjangan.

4. Membentuk respons yang solid dan terkoordinasi di antara negara-negara ASEAN, Dewan Keamanan PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB dengan tujuan untuk mengirim delegasi Bersama ke Myanmar untuk melakukan pemantauan situasi, menghentikan kekerasan dan membantu negosiasi yang damai dan berdasarkan prinsip kemanusiaan.

Baca juga: Pesepeda Jakarta Gelar Gowes for Democracy: Solidaritas Untuk Rakyat Myanmar

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

8 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

9 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

17 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

17 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya