Sejumlah murid belajar saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama di SDN Kenari 08 pagi, Jakarta, Rabu, 7 April 2021. Pemerintah Provinsi DKI melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di 100 sekolah mulai 7 April hingga 29 April 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Skema yang akan diterapkan adalah pembelajaran tatap muka secara bergantian di dalam ruangan maksimum 50 persen dari kapasitas ruangan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pemerintah belum mendapatkan laporan negatif pada tahap pertama uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Uji coba PTM berakhir pada Kamis, 29 April 2021.
"Laporan yang kami terima secara umum sangat baik," kata Wagub DKI Riza Patria di Balai Kota DKI, Kamis 29 April 2021.
Uji coba PTM di DKI telah dimulai sejak 7 April kemarin. Uji coba dilakukan di 85 sekolah dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas.
Riza berharap uji coba ini menjadi solusi terbaik ke depan dalam rangka pendidikan di Ibu Kota. Hasil evaluasi uji coba ini nantinya akan diputuskan sebagai rekomendasi untuk melanjutkan uji coba sekolah tatap muka dalam jumlah yang lebih besar atau dibuka dengan kapasitas terbatas.
"Nanti Disdik akan evaluasi. Kami akan rapatkan bersama dan kami akan simpulkan dan akan putuskan yang terbaik bagi anak-anak kita," ujarnya.
Prinsipnya, Pemerintah DKI akan memberikan pelayanan dan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak. Sebabnya, pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 ini telah berlangsung selama setahun.
Advertising
Advertising
"Mudah-mudahan ke depan ada solusi yang terbaik sesuai juga harapan dari pemerintah pusat," kata Wagub DKI itu.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
15 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa