Viral Bon Makanan Mahal di Puncak, Camat Cisarua: Jangan Malu Tanya Harga

Jumat, 4 Juni 2021 07:00 WIB

Camat Cisarua saat menunjukan kedai yang foto bon nya viral di medsos, karena harganya dinilai tak wajar alias kemahalan. Tampak beberapa pengunjung, asyik menikmati suasana Puncak di kedai yang ada di Kawasan Attawun Puncak, Bogor. Kamis, 3 Juni 2021. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Bogor - Camat Cisarua, Kabupaten Bogor Deni Humaidi mengimbau para pelancong di kawasan Puncak untuk teliti sebelum membeli makanan yang ada di kedai-kedai yang ada di kawasan wisata itu.

Wisatawan juga diminta tak malu bertanya sebelum membeli makanan di sana. Imbauan Deni ini dilontarkan setelah sebelumnya viral foto bon makanan yang dianggap terlalu mahal di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

“Jangan sampai setelah pesan, terus menikmati jajanan bersama pacar. Pas giliran mau bayar, celingak celinguk karena kantong pas-pasan. Mau minta tambah bayarin ke pacar, gengsi. Untuk itu saya imbau warga jangan malu bertanya harga makanan atau minuman di kedai yang mereka singgahi kalau ke Puncak,” kata Deni kepada Tempo, Kamis 3 Juni 2021.

Meski demikian, Deni mengatakan akan mengumpulkan para koordinator pedagang atau kedai kaki lima setelah viral keberatan wisatawan atas harga yang dianggap terlalu mahal tersebut.

Advertising
Advertising

“Minimal kami akan meminta mereka untuk membuat table menu yang dilengkapi dengan harganya," ujar Deni. Hal ini dilakukan agar pengunjung yang singgah di kedai kawasan Puncak mengetahui harga yang dipatok untuk menu kedai tersebut.

"Ini untuk mengantisipasi kejadian ngerasa kemahalan tidak lagi terulang,” kata Deni.

Sebelumnya di media sosial viral foto nota dari sebuah kedai makanan di jalur Puncak yang tertulis harga 2 porsi mie instan rasa soto pakai telur Rp 54 ribu.

Deni mengatakan untuk harga-harga yang ada dalam foto viral itu, memang sebegitu adanya. Menurut Deni, harga di kawasan wisata Puncak terutama di hari libur memang seperti itu. Ia beralasan pada momen libur, harga seperti itu dinilai wajar untuk mengejar keuntungan para pedagang.

“Bisa di cek, semua kedai. Kalau pun ada beda harga itu tidak jauh. Paling beda sekitar dua ribu atau empat ribu," ujar Deni.

Ia berharap para pengunjung bisa mengerti dengan harga tersebut. Alasannya, setiap pengunjung yang berwisata ke Puncak adalah untuk menikmati suasana alamnya. "Sehingga mereka suka berlama-lama singgah di kedai, artinya harga itu sudah termasuk fasilitas kedai,” ucap Deni.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Petugas di Kawasan Puncak Siaga 1 Hadapi Arus Wisatawan

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

3 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

3 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

5 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

6 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

7 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

10 hari lalu

Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.

Baca Selengkapnya

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

11 hari lalu

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.

Baca Selengkapnya

VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

11 hari lalu

VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

Polres Metro Bekasi Kota menyatakan, total ada 2 mobil dan 11 sepeda motor yang menjadi korban tabrak lari akibat pengemudi panik diteriaki warga.

Baca Selengkapnya