Top 3 Metro: Sopir Truk Soal Premanisme Tanjung Priok, Data Kependudukan Dijual
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Dwi Arjanto
Jumat, 11 Juni 2021 11:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita premanisme truk-truk di Tanjung Priok, Jakarta Utara sudah merajalela mengawali berita terpopuler Metro kemarin sore hingga pagi ini.
Selain itu ada pula pleidoi Rizieq Shihab dalam kasus video tes swab palsu di RS Ummi Bogor menjadi salah satu dari Top 3 Metro. Selengkapnya:
1. Sopir Kontanainer Bicara Premanisme di Tanjung Priok
Sopir kontainer yang sehari-hari bekerja hilir mudik di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara mengeluhkan premanisme dan pungutan liar atau pungli di kawasan pelabuhan.
Mereka menceritakan keluhan itu di depan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Agung Kurniawan, seorang sopir kontainer mengisahkan soal premanisme dan kriminalitas yang kerap ditemui para sopir di pelabuhan.
"Pada saat macet, kawan-kawan ini diambillah barangnya, kalau di Tanjung Priok ini disebutnya asmoron Pak, ketika macet ambil barang dari kendaraan secara diam-diam, ada juga kalau terorganisir preman-premannya di daerah rawan naik ke atas mobil," kata Agung pada Kamis, 10 Juni 2021.
Agung mengatakan, barang kendaraan yang diambil seperti ban, aki, terkadang juga barang milik pribadi para sopir seperti telepon seluler serta uang. Hal ini terjadi pada saat kondisi macet. Bahkan, kata dia, ada orang yang tiba-tiba menaiki mobil dan membawa celurit serta menodong sopir.
"Ditodong, diminta barang-barang kita, 'handphone', dompet, uang jalan habis yang sering teman-teman dari luar kota," ungkap Agung.
Menurut Agung, warga sekitar tak ada yang berani menolong meski saat itu kondisi ramai.
"Dulu itu enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal itu depan, belakang, samping, kanan itu kan kendaraan semua, dan itu orang semua, dan itu sangat memprihatinkan, karena dia takut, kalau posisinya nanti dia membantu, preman-preman itu akan menyerang balik ke dirinya. Maka dia lebih memilih tutup kaca dan itu memprihatinkan sekali begitu, Pak," cerita Agung.
Rizieq Shihab Mengaku Tertekan Buzzer
Terdakwa kasus tes usap palsu RS Ummi Bogor, Rizieq Shihab, menjelaskan alasannya dan sang menantu, Hanif Alatas, membuat video yang menggambarkan kondisinya saat dirawat di Rumah Sakit Ummi Kota Bogor pada Jumat, 27 November 2020.
Rizieq mengatakan pembuatan video itu karena pihaknya terus ditekan oleh kelompok buzzer yang menyebut dirinya tengah sekarat di RS Ummi akibat Covid-19.
"Video klarifikasi yang isinya menerangkan bahwa saya baik-baik saja dan masih dalam perawatan serta meminta doa semua pihak," ujar Rizieq saat membacakan pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis, 10 Juni 2021.
Rizieq menjelaskan tak ada kebohongan dalam video itu. Sebab saat video itu direkam oleh menantunya, kondisi Rizieq keadaan stabil berdasarkan pemeriksaan dokter. Saat itu juga belum ada hasil tes PCR yang keluar, sehingga Rizieq belum dapat dikatakan positif Covid-19.
Terdakwa kasus tes usap palsu RS Ummi Bogor, Rizieq Shihab, menjelaskan alasannya dan sang menantu, Hanif Alatas, membuat video yang menggambarkan kondisinya saat dirawat di Rumah Sakit Ummi Kota Bogor pada Jumat, 27 November 2020.
Rizieq mengatakan pembuatan video itu karena pihaknya terus ditekan oleh kelompok buzzer yang menyebut dirinya tengah sekarat di RS Ummi akibat Covid-19.
"Video klarifikasi yang isinya menerangkan bahwa saya baik-baik saja dan masih dalam perawatan serta meminta doa semua pihak," ujar Rizieq saat membacakan pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis, 10 Juni 2021.
Rizieq menjelaskan tak ada kebohongan dalam video itu. Sebab saat video itu direkam oleh menantunya, kondisi Rizieq keadaan stabil berdasarkan pemeriksaan dokter. Saat itu juga belum ada hasil tes PCR yang keluar, sehingga Rizieq belum dapat dikatakan positif Covid-19.
3. Data Kependudukan Diduga Dijual, Pemkab Bekasi Stop Layanan Administrasi
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menghentikan sementara layanan daring pemohon dokumen administrasi penduduk menyusul dugaan tindak pidana penjualan data kependudukan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi Hudaya telah melaporkan persoalan ini kepada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri serta Kepolisian Resor Metro Bekasi.
"Sudah ada tim teknologi informasi Kemendagri yang turun langsung menangani," kata Hudaya di Cikarang, Kamis, 10 Juni 2021.
Dinas menghentikan layanan daring seluruh permohonan dokumen kependudukan dan hanya melayani pemohon melalui aplikasi WhatsApp. "Untuk sementara semua layanan online Dukcapil off."
Dinas Kabupaten Bekasi masih menunggu instruksi Kementerian Dalam Negeri untuk membuka kembali layanan daring, sambil menunggu evaluasi dari tim teknologi informasi (TI). "Menunggu arahan dari Pak Dirjen, karena ini seluruh Indonesia off," kata Hudaya.
Demikianlah kabar data kependudukan di Kabupaten Bekasi diduga dijual menemani kasus premanisme di Tanjung Priok menjadi berita terpopuler di Metro.
Baca juga : Terlibat Penembakan 6 Laskar FPI? Diaz Hendropriyono: Rizieq Shihab Omong Sembarangan
M, JULNIS FIRMANSYAH | ANTARA