Kasus Covid-19 di Kota Bogor Melonjak, Bima Arya: Bisa Disebut Lampu Kuning
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Senin, 14 Juni 2021 10:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 di Kota Bogor kini meningkat lagi. Hal ini terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate atau BOR pasien Covid-19 yang telah mencapai 65 persen.
Peningkatan ini terjadi setelah libur lebaran 2021. "Sebelum libur lebaran, tren penularan Covid-19 di Kota Bogor sudah sangat landai. Tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 di rumah sakit di Kota Bogor, sudah kurang dari 20 persen," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, Minggu.
Setelah libur lebaran, karena adanya aktivitas masyarakat yang mudik, penularan Covid-19 kemudian meningkat lagi.
"Tingkat keterisian pasien positif Covid-19 di rumah sakit di Kota Bogor saat ini sudah mencapai 65 persen, sudah diatas batas ambang yang ditetapkan WHO (lembaga kesehatan dunia) yakni 60 persen. Kondisi saat ini bisa disebut sudah 'lampu kuning'," katanya.
Menurut Bima Arya, Satgas Covid-19 akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas antisipasi melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bogor. "Rapat koordinasi dijadwalkan pada Senin besok," ujar dia.
Ia mengatakan Satgas Covid-19 Kota Bogor berupaya menahan peningkatan penularan virus Corona jangan sampai naik lagi mencapai 70 persen seperti pada Desember 2020.
Untuk itu Bima mengatakan, Pemkot Bogor melakukan langkah-langkah antisipasi yakni memastikan ruang isolasi dan tempat tidur untuk pasien CovidD-19 di rumah sakit di Kota Bogor tersedia dan siap digunakan.
Bima Arya juga menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk melakukan penelusuran kontak erat dari setiap kasus positif Covid-19 untuk dilakukan tes.
#Jagajarak #Cucitangan #Pakaimasker
Baca juga: Pasien Covid-19 Bogor Kabur dari Pusat Isolasi, Ini Penjelasan Bima Arya