Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan warga ketika bersepeda di Jakarta, Jumat, 20 September 2019. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari uji coba jalur sepeda sebanyak 17 jalur dibagi dalam tiga fase yang seluruhnya mencapai 63 kilometer. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi wacana pembongkaran jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin. Anies menyatakan saat ini memilih fokus pada penanganan Covid-19 di ibu kota yang kembali melonjak.
"Kami semua sedang fokus pada penanganan dan keselamatan saudara-saudara kita yang terpapar," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021.
Wacana pembongkaran jalur sepeda permanen di Sudirman-Thamrin ini menguat setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyatakan setuju membongkar jalur sepeda permanen dalam rapat kerja di DPR. Keberadaan jalur khusus tersebut dinilai diskriminatif bagi pengguna jalan lain.
Masalah jalur sepeda permanen ini disorot setelah kasus pesepeda road bike yang mengokupasi jalan. Mereka bergerombol di luar jalur sepeda yang telah disediakan.
“Prinsipnya terkait dengan jalur sepeda, kami akan terus mencari formula yang pas, kami setuju untuk masalah yang permanen itu nanti dibongkar saja,” kata Sigit saat rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI, 16 Juni lalu.
Sebelum wacana pembongkaran jalur sepeda ini muncul, Gubernur Anies Baswedan berencana membangun 170 kilometer jalur khusus bagi pesepeda di jalan Ibu Kota hingga akhir tahun. Secara total Pemprov DKI Jakarta hendak membangun 500 kilometer jalur sepeda.
"Insya Allah di akhir tahun kita punya lebih dari 170 kilometer jalur sepeda. Di antaranya ada 11,2 kilometerjalur sepedapermanen yang sangatvisibledi Jalan Sudirman," ujar Anies Baswedan, awal Juni 2021.