TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Gerakan Indonesia Kita atau GITA tidak hanya menerima permohonan peminjaman tabung oksigen gratis dari warga di wilayah DKI Jakarta. Warga dari berbagai daerah penyangga Ibu Kota seperti Bekasi, Bogor, Depok dan Tangerang juga meminta bantuan oksigen ke GITA karena terjadi kelangkaan.

"Mereka sampai nyari ke sini. Ada juga beberapa yang telpon, yang putus semangat untuk mencari tempat penyedia oksigen, ya itu kita lagi," kata Ketua Pelaksana GITA, Arief Bobhil, kepada Tempo di Utan Kayu, Jakarta Timur, Ahad, 4 Juli 2021.

Selain itu, Arief juga mengaku banyak mendapat telepon dari warga yang menanyakan apakah GITA memfasilitasi isi ulang tabung oksigen. Namun, GITA sendiri tidak menyediakan fasilitas tersebut.

"Soalnya di tempat mereka sudah tidak ada," kata pria 26 tahun tersebut.

GITA telah mulai melakukan program peminjaman tabung oksigen gratis sejak 1 Juli 2021. Hingga Ahad ini, Arief mengaku telah menerima 1.330 pendaftar. Namun jumlah itu jauh di atas ketersediaan tabung milik GITA.

"Ketersediaan oksigen kami itu 101 tabung. Nah, dari situ saja kita bisa melihat bahwa terjadi kelangkaan," kata dia.

GITA merupakan pelaksana dari Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen Untuk Indonesia. Perkumpulan ini bisa ditemui di Jalan Utan Kayu, Nomor 68 H, Matraman, Jakarta Timur.

Arief mengatakan warga yang ingin mengajukan peminjaman oksigen gratis bisa mengisi google form yang tautannya tertera di Instagram @sejutates. Di akun itu juga tercantum nomor telepon yang bisa dihubungi.

Menurut Arief, tabung yang dipinjamkan berisi oksigen berukuran 1 meter kubik. Warga yang membutuhkan diberikan batas waktu penggunaan tabung 5-7 hari.

"Atau jika sudah tidak dipakai lagi bisa dikembalikan agar bisa digunakan oleh warga lain," kata pria 26 tahun ini.

Arief menjelaskan program penyediaan tabung ini baru dimulai 1 Juli lalu. GITA melihat bahwa kelangkaan tabung oksigen nyata terjadi di masyarakat, menyusul meningkatnya jumlah pasien Covid-19. "Saya kira itu peristiwa yang terjadi dua pekanan ini."

M YUSUF MANURUNG