Per Maret Lalu, Kasus Covid-19 yang Terdeteksi di DKI Hanya 8,1 Persen

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 10 Juli 2021 17:03 WIB

Tenaga medis membawa tabung oksigen untuk digunakan sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien Covid-19 ruang ICU RSUD Kramat Jati, Jakarta, Kamis, 8 Juli 2021. Per 8 Juli 2021, kasus harian Covid-19 di Indonesia menembus rekor tertinggi dengan bertambah 38.391 kasus. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta- Epidemiolog Pandu Riono mengatakan pengetesan Covid-19 di DKI Jakarta masih sangat rendah. Hal itu diketahui dari hasil Survei Serologi Covid-19 yang dilakukan oleh Tim Pandemi FKM Universitas Indonesia bersama Dinas Kesehatan, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia pada 15-31 Maret 2021.

Survei tersebut secara spesifik mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi Covid-19 di 100 kelurahan Provinsi DKI Jakarta dengan 4.919 sampel. Dilakukan tes Tetracore-Luminex terhadap para sampel untuk mendeteksi antibodi SARS Cov-2.

Berdasarkan data yang Pandu paparkan pada konferensi pers daring Sabtu, 10 Juli 2021, prevalensi penduduk DKI Jakarta yang pernah terinfeksi Covid-19 adalah 44,5 persen atau 4.717.000 orang dari total 10.600.000 orang.

Dari jumlah estimasi warga yang sudah terpapar Covid-19 itu, per 31 Maret 2021, hanya 8,1 persen atau 382.055 kasus yang terdeteksi. Sisanya, sebanyak 91,9 persen tak terdeteksi oleh sistem kesehatan DKI.

"Walaupun angka testing di DKI sangat tinggi, itu juga belum banyak kita bisa mendeteksi," ucap dia dalam konferensi pers tersebut.

Advertising
Advertising

Pandu Riono mengatakan, sebagian besar warga Jakarta yang pernah positif Covid-19 tak bergejala. Sebagian besar juga mengatakan tak pernah menjalani pemeriksaan kesehatan atau dites mereka positif atau negatif.

Menurut Pandu, kelompok anak menjadi yang paling banyak luput dari pengetesan. Mungkin, lanjut dia, pada Maret lalu belum banyak testing yang dilakukan terhadap kelompok tersebut.

Menurut Pandu, sistem testing di Jakarta hanya fokus kepada mereka yang bergejala. Itu menjadi alasan mengapa masih sangat sedikit angka penderita Covid-19 yang terdeteksi di Ibu Kota. "Karena memang sebagian besar tak bergejala. Toh yang bergejala juga tidak datang ke pelayanan kesehatan," ucap Pandu.

Baca juga: Datang Langsung Dapatkan Vaksinasi Covid-19, ini Daftar Faskes DKI Jakarta

ADAM PRIREZA

Berita terkait

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

22 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

1 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

2 hari lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

4 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya