Bakar Bengkel Tewaskan 3 Orang, Dokter di Tangerang Ini Terancam Hukuman Mati
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 11 Agustus 2021 13:25 WIB
TEMPO.CO, Tangerang- Dokter di Tangerang yang membakar bengkel milik keluarga kekasihnya kini harus meringkuk di tahanan. Ia terancam hukuman mati sebab polisi menjeratnya dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
Akibat perbuatannya, tiga orang tewas dalam peristiwa itu. Termasuk kekasihnya yang bernama Leonardi.
"Berdasarkan bukti unsur perencanaan terpenuhi, makanya kami kenakan pasal 340 KUHP," ujar Kapolsek Jatiuwung Komisaris Zazali Haryono, Rabu 11 Agustus 2021.
Pembunuhan berencana ini terlihat dari indikasi dokter berinisial MA itu membeli 9 liter bensin yang dikemas dalam 9 kantong plastik. "Bensin itu dia beli sekitar 3 kilometer dari rumah korban beberapa jam sebelum keributan terjadi."
Dari hasil olah kejadian perkara dan penyelidikan, polisi menemukan plastik isi bensin di dalam ruko yang terbakar dan lima kantong bensin di dalam mobil MA. "Diduga 4 kantong bensin yang dilempar tersangka ke dalam bengkel, 5 kantong masih di dalam mobil," kata Zazali.
Aksi pembakaran ini terjadi pada Jumat malam 6 Agustus 2021. Saat itu, MA datang meminta pertanggungjawaban Leonardi atas kehamilannya. Namun, Leonardi dan keluarga menolak. "Orangtua Leonardi memang tidak merestui hubungan itu," kata Zazali.
Akhirnya cekcok mulut dan keributan terjadi pada Jumat malam itu di depan ruko itu. Warga sekitar sempat menyaksikan kejadian itu.
Selanjutnya MA meninggalkan lokasi dan selang 30 menit kemudian dia datang melemparkan bensin di dalam lantai satu ruko. Saat itu, penghuni ruko yang terdiri dari lima anggota keluarga Edi (63), Lilis (54), Leo (35), Mei (22) dan Nando (21) berada di lantai dua.
Dalam sekejap api membesar disertai asap hitam menggumpal memenuhi ruko itu. "Karena di lantai satu banyak barang yang mudah terbakar seperti oli, api dan asap dengan cepat merambat," kata Zazali.
Petugas pemadam kebakaran berhasil menyelamatkan Mei dan Lilis yang saat itu dalam keadaan pingsan. "Tapi nyawa Nando, Lilis dan Leo tak bisa diselamatkan karena api dan asap yang semakin membesar," kata Zazali. Leonardi dan kedua orang tuanya tewas terpanggang dalam kebakaran itu.
JONIANSYAH HARDJONO