Anggota PDIP Ini Heran Anies Baswedan Prioritaskan Formula E Digelar Juni 2022
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Sabtu, 14 Agustus 2021 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Johny Simanjuntak, menilai dewan layak mengajukan hak interpelasi Formula E. Johny merasa seharusnya Gubernur DKI Anies Baswedan tidak memasukkan perhelatan Formula E dalam isu prioritas daerah 2021-2022.
"Masa di era seperti sekarang ini tidak ada lagi urgensinya kita untuk memaksakan yang namanya Formula E dilaksanakan bahkan menjadi skala prioritas, apa-apaan," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Wacana hak interpelasi bergulir setelah Anies menginstruksikan Formula E tetap digelar di Ibu Kota. Anies menetapkan target ajang balap mobil listrik ini dihelat pada Juni 2022.
Hal ini tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022. Instruksi tersebut ditujukan kepada Sekretaris Daerah atau Sekda DKI Marullah Matali.
Dia heran Anies Baswedan justru memprioritaskan perhelatan Formula E di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia. Anies dianggap tidak merasakan penderitaan masyarakat Ibu Kota yang membutuhkan kucuran dana dari pemerintah akibat terdampak wabah.
"Saya menganggap gubernur tidak punya sense of crisis," ucap Sekretaris Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI itu.
Untuk itulah, secara pribadi, Johny mendorong Fraksi PDIP mengajukan hak interpelasi Formula E. Walau begitu, fraksi belum bersikap lantaran masih perlu mengkaji beberapa hal dengan pertimbangan politis dan kelayakan.
Semula perhelatan Formula E di Jakarta dijadwalkan pada 6 Juni 2020. Sayangnya, balapan harus ditunda, karena pandemi Covid-19 melanda Tanah Air dan dunia.
Jakarta telah ditetapkan menjadi tuan rumah Formula E selama lima tahun berturut-turut mulai 2020 hingga 2024. Anies Baswedan meyakini penyelenggaraan balap ini bakal menggerakkan ekonomi Jakarta.
Baca juga: Soal Interpelasi Formula E, Wagub DKI: Kami Harap Musyawarah