PPKM Level 4 Diperpanjang, Anak Muda Jakarta: Pasrah Aja

Reporter

Zefanya Aprilia

Editor

Juli Hantoro

Senin, 16 Agustus 2021 21:45 WIB

Petugas kepolisian berjaga di pos pemeriksaan ganjil genap saat perpanjangan PPKM level 4 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad, 15 Agustus 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penurunan status level PPKM di Jakarta tidak dapat ditetapkan hanya berdasarkan permintaan publik karena harus merujuk ke sejumlah kriteria yang memiliki tolak ukur. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 Jawa-Bali hingga 23 Agustus 2021.

Keputusan itu disampaikan oleh Menteri Kordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada konferensi pers yang diadakan secara virtual, Senin 16 Agustus 2021.

Anak muda warga DKI Jakarta pun sudah menduga keputusan ini. Kepada Tempo, beberapa dari mereka menanggapi PPKM Level 4 yang sudah diperpanjang kelima kalinya.

“Sudah biasa,” kata Vito (20) saat dihubungi usai mendengar pengumuman perpanjangan PPKM Level 4, Senin, 16 Agustus 2021. Ia meyakini sampai akhir Agustus, pemerintah akan terus memperpanjang PPKM Level 4. “Pasrah aja,” katanya.

Anak muda lainnya, Gita, mengatakan menerima putusan pemerintah tersebut. “Ya, enggak apa-apa sih. Saya percaya pemerintah pasti sudah mempertimbangkan dengan baik dan pilih jalan yang terbaik,” kata mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Jakarta ini melalui pesan tertulisnya.

Advertising
Advertising

“Tapi, bantuan warga kurang mampu dan UMKM juga diterusin,” kata dia.

Sedangkan Widya (22), seorang staf desain di suatu organisasi merasa bahwa keputusan ini memiliki pro dan kontra.

“Kita sudah lihat sih memang selama perpanjangan PPKM ini terjadi pelonggaran sedikit demi sedikit. Namun, kalau pelonggaran PPKM ini tidak diikuti dengan aturan yang tegas dan juga kedisiplinan dari masyarakat, malah jadi sia-sia ya,” katanya saat dihubungi pada Senin, 16 Agustus 2021.

Ia berpendapat bahwa perpanjangan PPKM Level 4 dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak punya kepentingan dan menyebabkan kerumunan.

“Intinya pemerintah dan masyarakat jangan sampai terlena dengan angka positif Covid-19 yang terus menurun hingga menyebabkan gelombang baru ketika sedang membangkitkan kembali sektor perekonomian,” katanya.

Sedangkan Timotius (21), seorang mahasiswa, berpendapat bahwa aturan PPKM Level 4 yang kini berlaku tidak terlalu berguna dalam menekan penyebaran virus corona. “Nyusahin ekonomi iya, tapi enggak terlalu signifikan turunin kasus. Kalau mau bikin kebijakan harus benar-benar straight,” katanya saat dihubungi pada Senin, 16 Agustus 2021.

Baca juga: H-1 HUT Kemerdekaan RI, Kasus Covid-19 Jakarta Turun Drastis Tercatat 513

ZEFANYA APRILIA

Berita terkait

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

2 jam lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

5 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

8 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

8 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Insentif untuk Apple

9 hari lalu

Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Insentif untuk Apple

Luhut mengatakan Indonesia dan Cina telah sepakat untuk membentuk tim penggarapan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya

Baca Selengkapnya

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

9 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

12 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya