Asa Mencapai Kekebalan Komunal Lewat Vaksinasi Merdeka
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 18 Agustus 2021 12:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pria paruh baya itu jeri ketika serombongan anggota TNI dan Polri serta petugas kesehatan mengenakan alat pelindung diri lengkap mendatangi rumahnya di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Rupanya rombongan itu adalah tim Vaksinasi Merdeka yang gencar menyusuri rumah-rumah warga yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Rumah Hasan belum tertempel stiker telah divaksin yang dilakukan pengurus lingkungan setempat.
"Saya kaget tiba-tiba banyak orang datang ke rumah saya," ujar Hasan. Tim kemudian menjelaskan kedatangan mereka untuk melakukan vaksinasi terhadap Hasan.
Ia pun tak bisa mengelak untuk dilakukan vaksinasi. Dua orang petugas tampak memegangi dirinya. Dan njuss...suntikan vaksinasi pun mendarat di lengannya.
Hasan kemudian mengungkap alasannya selama ini tak mau divaksin. "Saya takut disuntik," kata dia.
Kepala Kepolisian Sektor Sawah Besar Ajun Komisaris Maulana Mukarom mengatakan, pihaknya menggelar Vaksinasi Merdeka dengan mendatangi dari pintu ke pintu rumah warga Sawah Besar. "Sekarang sudah 80 persen warga yang divaksin," ujar dia.
Tak sedikit kendala saat timnya mencari orang yang belum divaksin di wilayahnya. Maulana yang ikut menemani tim vaksinator menyebut banyak warga di wilayahnya yang takut divaksin. Alasannya mulai dari terpapar hoaks tentang vaksin hingga takut akan efek setelah divaksin.
"Banyak masyarakat yang masih menelan mentah-mentah informasi tersebut," ujar Maulana mengakui kendala informasi hoaks yang menyulitkan program Vaksinasi Merdeka.
Tidak cuma dipersulit oleh hoaks, Maulana juga harus berusaha keras membujuk masyarakat yang menolak divaksin karena takut dengan jarum suntik. Salah satunya adalah Hasan yang diceritakan di atas.
Program Vaksinasi Merdeka adalah salah satu strategi yang digagas Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda DKI Jakarta untuk mempercepat vaksinasi guna mewujudkan kekebalan komunal masyarakat alias herd immunity 100 persen di Ibu Kota.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam peluncuran program Vaksinasi Merdeka di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan 1 Agustus 2021 mengatakan, jika herd imunity di masyarakat terjadi, maka akan menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi.
"Karena syarat agar pertumbuhan ekonomi berjalan dan berkembang, kesehatan harus jadi prirotas," ujar Listyo.
Melihat keberhasilan program ini, Listyo pun meminta daerah lainnya untuk meniru program Vaksinasi Merdeka tersebut.
<!--more-->
***
Lain tempat, lain kendala. Di Kabupaten Bekasi atau tepatnya di Desa Segaramakmur, Kecamatan Tarumajaya, warga justru antusias mengikuti Vaksinasi Merdeka yang digelar di Balai Desa. Namun, tidak semua warga mampu pergi ke gerai vaksin karena keterbatasan fisik, seperti yang dialami perempuan lanjut usia bernama Emah, 78 tahun.
Kelumpuhan yang dialami wanita tua renta itu membuat Kapolsek Tarumajaya Jaya Ajun Komisaris Edy Suprayitno menggendongnya menuju gerai vaksin di Balai Desa. Edy mengatakan pihaknya melakukan hal itu, karena Emah tidak memiliki keluarga yang mampu membawanya ke gerai vaksin.
"Nenek Emah sehari-hari hanya tinggal dengan cucunya yang berusia 13 tahun. Dia hidup bergantung belas kasih tetangga," ujar Edy.
Edy menggendong Emah dari rumahnya yang berada di Kampung Tanah Makmur, RT02 RW 14, menuju kantor Desa Segaramakmur. Edy mengatakan vaksinasi Covid-19 merupakan keinginan dari wanita kelahiran tahun 1943 itu sendiri.
"Biar sehat, biar panjang umur (alasan mau divaksin), masih ngurusin cucuk anak yatim, cucu saya ada dua, cuma yang satu dibawa emaknya tinggal di Kemayoran," kata Edy menirukan perkataan Emah.
M JULNIS FIRMANSYAH