Gereja Santa Maria de Fatima, Sentuhan Oriental dalam Kekristenan di Jakarta

Selasa, 31 Agustus 2021 12:15 WIB

Gereja Katolik Santa Maria De Fatima di Glodok, Jakarta. (ANTARA News)

TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Santa Maria de Fatima merupakan sebuah Gereja Katolik yang terletak di Glodok, Jakarta Barat. Gereja yang dibangun pada awal abad ke-19 ini dikenal karena memiliki corak khas bangunan Cina di eksterior maupun interiornya.

Mengutip dari laman resmi Gereja St. Maria de Fatima, www.santamariadefatima.or.id, berdirinya gereja ini bermula saat adanya tugas pelayanan dan pewartaan Injil dari Vikaris Apostolik Jakarta, Adrianus Djajasepoetra, kepada Peter Wilhemus Krause van Eeden. Selain untuk beribadah, tujuan awal pembangunan gereja ini sebagai asrama dan sekolah bagi orang-orang Cina di perantauan yang bertempat tinggal di sekitar Glodok.

Sebagai langkah pembuka, Antonious Loew asal Austria terpilih sebagai kepala paroki dan Leitenbauer terpilih sebagai pengelola sekolah yang pertama. Sekolah tersebut diberi nama Sekolah Ricci.

Advertising
Advertising

Usaha dari Leitenbauer yang dibantu oleh kawan-kawan Katoliknya berjalan lancar. Mereka pun membuka kursus bahasa Jerman, Mandarin, dan Inggris, yang terkenal dengan nama Ricci Evening School serta asrama bernama Ricci Youth Center.

Pengelola gereja memutuskan untuk membeli sebidang tanah seluas satu hektare pada 1953 dari seorang kapitan bermarga Tjioe dan digunakan sebagai kompleks gereja dan sekolah. Di tahun berikutnya, tanah dan bangunan itu resmi menjadi milik gereja dan didirikan sebuah bangunan utama serta dua bangunan yang mengapit bangunan utama.

Perayaan ekaristi pertama di gereja ini dilakukan tahun 1954 dengan dipimpin oleh empat orang imam dan diikuti oleh 16 umat. Karena umat yang mengikuti misa dan ekaristi di tempat ini semakin banyak, diputuskan perayaan ekaristi 1968 diadakan di dalam ruang kompleks sekolah Ricci.

Bangunan gereja yang lama direkonstruksi ulang menjadi gereja yang lebih besar. Tahun 1970, kepengurusan gereja ini disearahkan dari Serikat Jesuit kepada Serikat Xaverian.

Hingga saat ini, gereja Santa Maria de Fatima masih melayani umat, baik misa maupun ekaristi. Uniknya gereja ini melayani misa dalam dua bahas yang berbeda, yaitu bahasa Indonesai dan bahasa Mandarin.

EIBEN HEIZIER

Baca juga:

Gereja Immanuel, Simbol Kekristenan di Batavia

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

18 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

23 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya