Alat berat mengeruk lumpur yang mengendap di Kanal Banjir Barat, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. Pengerukan dilakukan sebagai langkah antisipasi banjir. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Pengerukan lumpur di saluran penghubung (PHB) Pasar Pagi Utan Jati, Kalideres, kembali dikerjakan Pemerintah Kota Jakarta Barat untuk menghadapi ancaman banjir. DKI Jakarta mulai mengantisipasi potensi banjir menjelang musim hujan.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari mengatakan pengerukan lumpur ini merupakan bagian dari kegiatan gerebek lumpur. "Untuk mengantisipasi penyumbatan saluran agar tidak terjadi genangan di wilayah ini saat hujan," kata Purwanti di Jakarta, Minggu, 12 September 2021.
Purwanti mengatakan pengerukan juga dilakukan untuk merespons keluhan masyarakat soal endapan lumpur saluran PHB sepanjang satu kilometer tersebut. Akibat endapan lumpur, air di saluran PHB sering meluap jika hujan deras.
Pengerukan lumpur di PHB Utan Jati terakhir dikerjakan pada 2019. "Memang kerap tergenang jika hujan deras, namun tidak tinggi," tambah Purwanti.
Sebanyak 150 personel anggota Sudin SDA Jakarta Barat diterjunkan untuk mengeruk lumpur kali tersebut. Dua alat berat juga dikerahkan untuk pengerukan kali dari sampah dan lumpur.
Pengerukan lumpur PHB Utan Jati diperkirakan bisa berlangsung hingga sepekan.
Kasi Pemeliharaan Drainase Sudin SDA Jakarta Barat Wawan Kurniawan mengatakan gerebek lumpur dilakukan rutin setiap akhir pekan. Pada pengerukan saluran air di Grogol Petamburan dan Palmerah, petugas Sudin SDA mengangkut ribuan karung lumpur.
Program gerebek lumpur ini menyasar semua titik saluran air yang rawan tersumbat di 8 kecamatan Jakarta Barat. Wawan mengatakan seluruh saluran air di Jakarta Barat dipastikan bisa bekerja secara maksimal untuk mengurangi potensi banjir.