Jajal Lintasan Layang Stasiun Manggarai, Penumpang: Vibesnya ala Luar Negeri

Senin, 27 September 2021 17:08 WIB

Foto udara jalur layang (elevated track) Bogor Line di Kawasan Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Pembangunan Jalur Layang Bogor Line ini merupakan bagian dari pengembangan Stasiun Manggarai dalam kerangka pembangunan Jalur Dwi Ganda Manggarai-Cikarang. . TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah penumpang KRL memuji lintasan layang atau elevated track Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan yang telah dioperasikan.

Lintasan layang tersebut berada di lantai 2 Stasiun Manggarai, yang terdiri atas peron 10 dan 11 untuk kereta dari rute Bogor sampai Jakarta Kota, sementara peron 12 dan 13 untuk jurusan Jakarta Kota ke Bogor. Selain itu tersedia fasilitas eskalator dan juga lift ang diperuntukkan bagi penumpang difabel.

Rarindra, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengatakan Stasiun Manggarai kini terlihat lebih modern. “Senang aja gitu, jadi lebih modern. Jadi bisa banyak penumpang lagi. Vibesnya juga kayak ala ala luar negeri, Korea gitu, jadi banyak millennials dan kita tuh suka,” kata Rarindra pada Tempo, Senin, 27 September 2021.

Dengan penataan Stasiun Manggarai ini, Rarindra berujar penumpang KRL lebih mudah mencari peron kereta.

Nashor, seorang karyawan yang bekerja di Bekasi, mengatakan renovasi yang dilakukan PT KAI ini sangat positif karena dapat mengurangi penumpukan penumpang kereta.

“Bagus ya, karena ini sebuah perbaikan. Yang tadinya di bawah ada penumpukan penumpang, kemudian berpindah ke atas dengan peron yang lebih bagus" ujar pria berusia 40 tahun itu. "Dilengkapi juga dengan lift, memudahkan juga dan memberikan kenyamanan terhadap penumpang. Nilai positif sih bagi saya sih."

Calon penumpang menunggu kedatangan kereta di peron jalur layang (elevated track) Stasiun Manggarai, Jakarta, Ahad, 26 September 2021. Jalur layang Bogor Line di Stasiun Manggarai telah beroperasi yang terdiri dari empat peron bagi penumpang KRL Commuter Line relasi Jakarta-Bogor. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Pengguna KRL itu mengatakan jika penumpang dapat beradaptasi dengan perubahan ini, mereka akan terbiasa dan nyaman menggunakan lintasan layang tersebut.

“Setiap perubahan kan pasti ada konsekuensinya, ya mungkin karena belum terbiasa ke atas, ya mungkin yang belum biasa agak sulit mungkin ya, agak cape karena harus berpindah. Tapi lama-lama kalau udah biasa ya nyaman aja gitu,” kata Nashor.

Seorang penumpang KRL bernama Tita Setiawati, seorang mahasiswa Ilmu Kesehatan di Jakarta juga merasa nyaman dengan lintasan layang baru ini. Dia tidak perlu menunggu untuk pergantian peron.

Advertising
Advertising

“Enak sih jadi gak ada pergantiannya lama, khususnya untuk jalur kereta Bogor-Jakarta Kota serta Jakarta Kota-Bogor,” kata Tita.

Namun bagi Tita masih ada kekurangan dalam penataan Stasiun Manggarai ini, yaitu penumpang KRL Bogor-Jakarta yang hendak transit harus turun dulu. “Kasihan banget buat yang ke Cikarang atau transit gitu. Kasihan harus transitnya ke jalur 1,2,3,4,5-nya jadi jauh,” kata Tita.

YULIANTI PUTRI ZELITA

Baca juga: Menhub Budi Karya Sebut Stasiun Manggarai Seperti di Jepang

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

19 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

1 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

1 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

2 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

4 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

4 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

5 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya