Vaksinasi Merdeka Diklaim Tekan Ongkos Vaksin Covid-19 Hingga Rp 5.000

Rabu, 6 Oktober 2021 03:59 WIB

Warga antre untuk mengikuti vaksinasi merdeka di halaman Stasiun Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 2 Agustus 2021. PT Kereta Api Indonesia melalui KAI Commuter menyediakan layanan vaksinasi Covid-19 bagi para pengguna kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Cikarang mulai 2 Agustus 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Program Vaksinasi Merdeka yang digelar Polda Metro Jaya diklaim berhasil menekan ongkos vaksin Covid-19 hingga 90 persen. Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati mengatakan, dengan adanya program ini ongkos vaksinasi Covid-19 hanya berkisar Rp5.000 - Rp20.000 per orang.

"Sedangkan pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp100 ribu – Rp 170 ribu per suntik untuk setiap individu,” ujar Devie dalam keterangannya, Selasa, 5 Oktober 2021.

Menurut Devi, penyebab rendahnya ongkos vaksinasi Covid-19 dalam program ini karena beberapa hal. Pertama karena program vaksinasi tidak dilakukan secara terpusat, melainkan menyebar di lebih dari 900 titik sehingga dapat lebih tepat sasaran. Kemudian program digelar langsung 10 hari berturut-turut tanpa henti.

"Gerai yang dibangun berbasis wilayah komunitas penduduk, seperti perumahan serta didirikan secara sederhana, seperti di rumah warga,” kata Devie.

Faktor lain yang membuat ongkos Vaksinasi Merdeka rendah, para tenaga kesehatan dan tenaga non nakes yang terlibat berstatus sebagai relawan. Mereka hanya diberikan insentif sebesar Rp100 ribu per hari. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan pelaksanaan program vaksinasi lain yang minimal petugasnya diberikan honor Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 Juta.

Advertising
Advertising

Dalam 10 hari pelaksanaan program Vaksinasi Merdeka di wilayah aglomerasi ini, sebanyak 846 ribu warga di wilayah Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Kabupaten Bekasi telah divaksin tahap satu. Vaksinasi di wilayah penyangga Jakarta ini telah dimulai sejak 10 hari ke belakang.

"Kami sudah memvaksin 846 ribu lebih atau sudah mencapai 61,72 persen dari target 1,3 juta warga," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.

Walau tidak memenuhi target 100 persen, Yusri mengklaim capaian program Vaksinasi Merdeka membuat angka masyarakat yang sudah divaksin di wilayah tersebut meningkat. Sebelumnya, jumlah warga di wilayah aglomerasi yang telah tervaksin hanya sekitar 50 persen saja.

Bahkan, Yusri mengklaim ada dua wilayah yang sudah mencapai herd immunity karena tingginya angka vaksinasi. Keduanya antara lain Kabupaten Bekasi dengan 72,64 persen dan Kota Tangerang 72,37 persen.

Yusri mengatakan Polda Metro Jaya akan menggenjot angka vaksinasi di Depok, Kota Bekasi, dan Kota Tangerang Selatan. "Kami tak henti di sini, tapi masih lanjut terus karena masih ada Vaksinasi Presisi, itu kami susun apa mungkin aglomerasi bisa capai 100 persen," kata Yusri.

Baca juga: 10 Hari Digelar, Tingkat Vaksinasi Merdeka Aglomerasi 61,72 Persen

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya