Al-Fatih, Penakluk Konstantinopel yang Diusulkan Jadi Nama Jalan oleh Fadli Zon

Senin, 18 Oktober 2021 18:16 WIB

Potret Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II, pemimpin Turki Usmani yang berhasil menaklukkan Konstantinopel. Foto: Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Internasional DPR RI, Fadli Zon, menyarankan agar memilih Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmed II untuk dijadikan nama jalan di DKI Jakarta. Alasannya usulan KBRI Ankara agar satu jalan di ibu kota diberi nama Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Turki, menuai kontroversi.

Sebagian masyarakat Indonesia mengenal Mustafa Kemal Ataturk sebagai sosok Islam yang sekuler. Sementara nama Muhammad Al-Fatih lebih harum bagi umat Islam Indonesia karena dia mampu menaklukan Konstantinopel.

Muhammad Al-Fatih lahir 30 Maret 1432 di ibu kota Kesultanan Turki Usmani (Ottoman) kala itu, Edirne. Saat umur 11 tahun ia pernah dikirim ke Amasya oleh ayahnya, Sultan Murad II, untuk menjadi gubernur. Ini sesuai dengan tradisi Turki Usmani yang mengirim para pangeran agar memiliki bekal sebagai pemimpin jika kelak naik takhta.

Advertising
Advertising

Saat di Amasya Mehmed II didampingi oleh guru dan orang terdekatnya, Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Hamzah, yang akan berpengaruh besar dalam hidupnya terutama saat penaklukan Konstantinopel di kemudian hari.

Setahun kemudian, pada 1444, Sultan Murad II menyerahkan takhtanya setelah kerajaannya mencapai kesepakatan damai dengan Karamanids pada 1444 di Anatolia.

Di awal-awal kepemimpinannya Al-Fatih, Turki Usmani mendapat serangan dari Kerajaan Hongaria. Ia bahkan sempat meminta ayahnya untuk kembali naik tahta. Murad II sempat menolak namun akhirnya setuju dan memimpin pasukan untuk mengalahkan tentara gabungan Hongaria-Polandia dan Wallachia.

Murad II sempat memimpin kembali kesultanan Ottoman hingga ia wafat pada 1451. Sepeninggalnya, Al-Fatih kembali naik takhta di usia 19 tahun.

Di masa kepemimpinan ini Al-Fatih membangun angkatan laut untuk menaklukan Konstatinopel. Pada awal April 1953, upaya penaklukan dimulai dengan mengerahkan 80 ribu hingga 200 ribu pasukan, kekuatan artileri, dan kapal perang sebanyak 320.

Konstantinopel pun jatuh ke tangan Al-Fatih pada 29 Mei 1953 setelah pertempuran selama 53 hari. Kekuatan 10 ribu orang pasukan Kaisar Constantine IX tak mampu mempertahankan wilayahnya.

Dalam The Nature of the Early Ottoman State yang ditulis Heath Ward Lowry, dua orang keponakan dan pewaris Kaisar Constantine XI Palaiologos menjadi pelayan dekat Al-Fatih dan memeluk Islam. Keduanya berganti nama menjadi Hass Murad dan Mesih lalu diangkat menjadi gubernur di dua wilayah yang berbeda.

Atas keberhasilannya ini, yang juga mengakhiri riwayat Kekaisaran Romawi Timur, ia mendapat julukan Sang Penakluk. Mehmed II dikenal memiliki kecakapan dalam memimpin dan pakar dalam bidang kemiliteran, matematika, serta menguasai enam bahasa saat berusia 21 tahun.

Atas penaklukan ini, ibu kota Turki Usmani dipindahkan ke Konstantinopel. Gereja Hagia Sophia pun diubah oleh Al-Fatih menjadi masjid.

RAHMAT AMIN SIREGAR

Baca juga:

Wagub DKI Respons Protes Soal Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan di Menteng

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

17 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

9 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

9 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

10 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

10 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya