Top 3 Metro: DPRD Minta Biaya TGUPP Distop, Berkas Formula E Diserahkan ke KPK
Reporter
Tempo.co
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 10 November 2021 09:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler metropolitan pada Rabu pagi dimulai dari usulan DPRD DKI agar anggaran biaya operasional TGUPP dihapus dari APBD. Namun Wagub DKI Ahmad Riza Patria menyebut TGUPP adalah warisan dari gubernur sebelum Anies Baswedan.
Berita terpopuler berikutnya adalah Bambang Widjojanto megantar Pemprov DKI menyerahkan berkas Formula E ke KPK. Bambang yang kini menjadi Ketua TGUPP DKI adalah mantan Ketua KPK.
Pencurian 100 ton besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih menarik perhatian pembaca. Komplotan pencuri besi beranggotakan lima orang itu melakukan tindak kejahatannya pada dini hari dan telah beroperasi selama 6 bulan.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Rabu pagi, 10 November 2021:
1. Dana Operasional TGUPP Hendak Distop, Wagub DKI Singgung Warisan Gubernur Sebelumnya
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi usulan DPRD DKI yang hendak menghapus anggaran biaya operasional TGUPP. Menurut Riza Patria, tim gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP) tetap diperlukan karena membantu kinerja Gubernur.
"Itu merupakan bagian dari tim Gubernur, tim Provinsi yang membantu pimpinan untuk meningkatkan kinerja, percepatan, namanya juga tim percepatan," kata Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 9 November 2021.
Selanjutnya Wagub DKI sebut TGUPP warisan dari era gubernur sebelumnya...
<!--more-->
Wagub DKI itu mengatakan, TGUPP merupakan warisan dari era gubernur sebelumnya. Kehadiran mereka dirasa penting dan tak bisa dihapus begitu saja.
Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengusulkan agar anggaran operasional TGUPP dihapus. Menurut Mujiyono, fungsi operasional TGUPP dapat membingungkan kerja SKPD Pemprov DKI, sehingga perlu ada revisi Pergub TGUPP.
"Komisi A merekomendasikan dilakukan evaluasi terkait tupoksi dan kewenangan tim TGUPP dengan menghilangkan fungsi operasionalnya sebagaimana telah disampaikan dalam rekomendasi komisi A sebelumnya," kata Mujiyono.
Dalam Rancangan APBD tahun 2022, Pemprov DKI menganggarkan dana Rp 19,8 miliar untuk TGUPP. Menurut Mujiyono, harusnya operasional TGUPP tidak mengambil APBD, melainkan dana operasional milik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Politikus Partai Demokrat itu menyatakan setuju TGUPP tetap dipertahankan jika dana operasionalnya tidak menyentuh APBD DKI. "Gubernur, Wagub, TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) lain dapat uang pungut 0,17 persen untuk membayar operasional TGUPP," kata Mujiyono.
Selanjutnya Bambang Widjojanto mendampingi Pemprov DKI antar berkas Formula E ke KPK...
<!--more-->
2. Bambang Widjojanto Dampingi Pemprov DKI Antar Berkas Formula E ke Gedung KPK
Dua mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja menemani Pemprov DKI mengantarkan berkas Formula E ke Gedung KPK, Selasa, 9 November 2021.
Menurut keduanya, Pemprov DKI sejauh ini sudah mencoba transparan soal perhelatan acara itu. Sehingga, pihaknya mendukung upaya PT Jakarta Propertindo (JakPro) sebagai pihak penyelenggara Formula E menyerahkan berkas-berkas tersebut.
"Sikap transparan dan terbuka ini perlu kita dukung," kata Adnan dalam keterangannya, Selasa, 9 November 2021.
Sementara itu, Bambang Widjojanto yang merupakan Kepala TGUPP DKI Jakarta bidang pencegahan korupsi mengatakan, dirinya mendorong agar. seluruh dinas dan BUMD yang menangani balap Formula E bersikap transparan dan terbuka.
Pada Kamis pekan lalu, tim penyidik KPK telah memeriksa beberapa orang untuk diambil keterangan soal dugaan korupsi di ajang balapan mobil listrik Formula E. Pemeriksaan itu untuk mengumpulkan bahan data dan keterangan informasi yang diperlukan penyidik.
Selanjutnya komplotan pencuri 100 ton besi proyek kereta cepat...
<!--more-->
3. Komplotan Pencuri 100 Ton Besi Proyek Kereta Cepat Pakai Pikap Beraksi Dini Hari
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengungkap modus komplotan pencuri besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Tim Polres Metro Jakarta Timur menangkap lima pelaku pencurian besi proyek kereta cepat, yakni DR, SA, SU, AR, dan LR pada Rabu 3 November 2021.
Erwin mengungkapkan berdasarkan keterangan para pelaku, mereka telah menjalankan aksinya selama enam bulan dan telah mencuri 111.081 kilogram besi atau lebih dari 100 ton besi.
"Ini cukup mencengangkan," ujar Erwin Kurniawan saat konferensi pers penangkapan tersangka pencuri besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Senin 8 November 2021.
"Kebetulan kemarin yang menangkap security yang ada di dalam situ, security-nya memergoki, berusaha menangkap dan pelaku mencoba melarikan diri dengan kendaraan pikapnya tapi karena bantuan warga sekitar akhirnya security berhasil mengamankan pikapnya,"kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan saat dihubungi, Selasa 9 Oktober 2021.
Menurut penuturan Erwin, berdasarkan hasil penyelidikan diketahui bahwa kelima pelaku ini sudah lama menjalankan operasi pencurian besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
"Mereka beroperasi dini hari dengan menggunakan kendaraan pikup lalu mengambil besi-besi yang digunakan untuk proses pembangunan, mereka beroperasi sudah enam bulan,"kata Erwin.
Erwin menambahkan, bahwa polisi masih terus melakukan pengembangan mengenai kasus pencurian besi proyek kereta cepat ini dan juga kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam. "Indikasi itu sedang kita dalami, karena ini masih berproses,"ujarnya.
Baca juga: Rapor Merah Anies Baswedan dari LBH Jakarta Vs Jawaban TGUPP