TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum posko Pemuda Pancasila di Meruya Selatan, Jakarta Barat, terbakar pada Senin dinihari lalu, terlihat sekelompok orang berkumpul di tempat itu. Mereka terlihat mendatangi posko itu sekitar pukul 02.30.

Seorang saksi mata menyebut kelompok orang itu datang dari arah Jalan Meruya Selatan. Pada saat kejadian saksi berada sekitar 300 meter dari posko di RT 002/RW 001 Kelurahan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat itu.

Pria yang enggan disebutkan namanya itu melihat banyak sorotan lampu motor dari arah posko yang berdiri persis di samping kolong Tol Lingkar Luar Jakarta itu. Di sekitar posko Pemuda Pancasila tersebut memang tidak ada bangunan lain.

Gerombolan itu tak lama berada di posko Pemuda Pancasila. Mereka langsung putar balik ke arah Jalan Meruya Selatan, atau tidak berpapasan dengannya.

"Setelah itu, tau-taunya sudah ada api," kata dia kepada Tempo, Rabu, 17 November 2021.

Selanjutnya jumlah orang yang mendatangi posko Pemuda Pancasila pada malam itu tak diketahui...

<!--more-->

Saksi tak dapat memprediksi jumlah orang yang berada di posko Pemuda Pancasila itu. Selain jaraknya cukup jauh, kondisi di sekitar juga gelap dan sepi.

"Cuma kelihatan lampu motor doang," kata dia.

Pria ini kemudian menelepon petugas pemadam kebakaran untuk menjinakkan api di posko. Petugas datang sekitar 10 menit kemudian. Dia khawatir api merembet ke pepohonan bambu yang ada di sekitar posko.

"Pohon bambu kan rentan sama api," kata dia.

Pantauan Tempo di lokasi, Jalan Haji Lebar tempat posko Pemuda Pancasila dibakar itu terlihat dibentengi oleh tembok. Di belakang tembok, pepohonan bambu tumbuh.

Kondisi posko Pemuda Pancasila di RT 002/RW 001 Kelurahan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, yang terbakar, Rabu, 17 November 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung

Di posko ormas PP itu, sebagian pohon bambu tampak terbakar. Kayu-kayu gosong bekas penyangga posko masih terlihat hingga Rabu ini. Namun, api tak sampai menghanguskan seluruh posko. Sofa dan meja yang berada di lokasi terlihat masih utuh.

Ketua RT 002, Acim, mengaku tidak mengetahui detail pembakaran posko Pemuda Pancasila ini maupun motif di baliknya. Pada Minggu malam, dia juga baru terpilih dan dilantik sebagai Ketua RT.

"Makanya saya nggak begitu jelas," kata Acim.

Sebelum posko Pemuda Pancasila dibakar, seorang anggota Forum Betawi Rempug atau FBR berinisial DA, 27 tahun, tewas diduga karena dikeroyok massa. Walau begitu, Kapolsek Kembangan Komisaris Khoiri belum bisa memastikan apakah kematian anggota FBR di Joglo itu berkaitan dengan kasus pembakaran pos Pemuda Pancasila.

Baca juga: Riwayat Bentrokan antara Pemuda Pancasila dan FBR