Polisi Tangkap Puluhan Orang dari Masyarakat Adat Tano Batak yang Demo di KLHK

Reporter

Adam Prireza

Jumat, 26 November 2021 21:02 WIB

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap 30 orang, terdiri dari aktivis dan masyarakat adat Tano Batak, dalam aksi demonstrasi di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat, 26 November 2021.

Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL (Toba Pulp Lestari) itu, kata Kapolsek Tanah Abang Komisaris Haris Kurniawan, mencoba masuk ke kantor KLHK untuk bertemu Menteri Siti Nurbaya.

Haris menjelaskan, mulanya para pendemo berada di luar pagar Kantor KLHK, namun menerabas masuk. Sekitar pukul 18.00 WIB, kata Haris, polisi sudah mengimbau agar massa membubarkan diri.

"Tapi mereka teriak bilang 'ya sudah, kami menginap di sini saja. Bagaimana caranya bisa bertemu Ibu Menteri'," ucap Haris saat dikontak wartawan petang ini, Jumat 26 November 2021.

Haris menyebut penangkapan itu bertujuan untuk mencegah demonstran berlaku anarkis. Puluhan masyarakat adat Tano Natak itu lantas dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk didata.

Advertising
Advertising

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Wisnu Wardhana memastikan para demonstran akan dipulangkan malam ini. "Nanti kami berikan layanan kemanusiaan dulu. Kami beri makan, habis itu kami pulangkan malam ini," tutur dia.

Dalam aksi damai itu, para aktivis dan warga tanah adat Tano Batak menuntut agar PT. TPL ditutup lantaran telah mengambil dan mengeksploitasi tanah adat. Amnesty International Indonesia meminta agar para aktivis dan masyarakat adat segera dibebaskan.

Mereka juga meminta agar polisi mengusut dugaan kekeraan terhadap para demonstran yang merupakan masyarakat adat Tano Batak. "Penangkapan mereka hari ini tidak boleh menjadi bagian dari politik kriminalisasi yang berlanjut," tutur Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International, dalam keterangan tertulisnya.

ADAM PRIREZA

Baca juga: Masyarakat Adat Tano Batak Minta Luhut Cabut Izin PT Toba Pulp Lestari

Berita terkait

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

7 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

7 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

8 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

8 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

13 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

22 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

22 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.

Baca Selengkapnya

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

22 hari lalu

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.

Baca Selengkapnya

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

25 hari lalu

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

29 hari lalu

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

KLHK menjatuhkan denda Rp 1,34 miliar kepada pemilik konsesi PT Mandiri Sejahtera Energindo di areal IKN. Penambangan diduga dilakukan pihak lain.

Baca Selengkapnya