Kader PKK mengukur tinggi badan balita di Posyandu Anggrek 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin, 25 Oktober 2021. Posyandu mempunyai peran sangat penting untuk memantau perkembangan dan kesehatan balita yang ada di wilayahnya dan dapat mencegah kasus stunting. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Depok - Dinas Kesehatan Kota Depok menyiapkan sejumlah langkah untuk mewujudkan program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D'Sunting Menara). Program itu diluncurkan oleh Pemerintah Kota Depok untuk menciptakan generasi penerus yang cerdas di masa depan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan Dinkes akan fokus pada program kesehatan warga Depok untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. "Seperti penanganan stunting," kata Mary dalam keterangan tertulisnya, Minggu 28 November 2021.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta agar semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjalankan program D'Sunting Menara dengan sungguh-sungguh.
"Termasuk stakeholder program D'Sunting Menara untuk berkomitmen menjalankan program itu," kata Mohammad Idris.
Menurut Idris, D'Sunting Menara adalah upaya Pemerintah Kota Depok mendukung zero new stunting. Target nol kasus stunting baru itu sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Barat 2023.
Selain penanganan stunting, Dinkes Kota Depok juga memiliki sejumlah program kesehatan masyarakat lainnya. Mulai dari masalah lingkungan, sanitasi, dan penanganan penyakit lingkungan.
"Kami juga memaksimalkan pembangunan RSUD wilayah timur yang direncanakan selesai pada 2022," ujarnya.
Dinas Kesehatan kota Depok juga tetap fokus pada upaya penanganan dan penanggulangan Covid-19. "Mudah-mudahan kondisi Kota Depok yang mengalami penurunan kasus dapat terus dipertahankan," kata Mary.
