Antrean Karantina Membeludak, Wagub Riza: Kami Siap Berkolaborasi

Selasa, 21 Desember 2021 13:13 WIB

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mengangkat velbed di salah satu tower di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin, 21 Juni 2021. Satuan tugas penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengoperasikan rusun Nagrak sebanyak lima tower guna merawat pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan tanpa gejala (OTG) yang telah dirujuk oleh fasilitas kesehatan setempat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan siap membantu menangani persoalan membeludaknya masyarakat yang harus karantina usai pulang dari luar negeri. Menurut Riza pengelolaan Wisma Atlet saat ini ada di Pemerintah Pusat.

"Wisma Atlet itu kan kewenangannya pusat, ya, prinsipnya kami Pemerintah Pusat maupun Pemprov selalu Berkolaborasi, bekerjasama menangani pandemi Covid-19 ini," ujar Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Desember 2021.

Wagub DKI itu mengatakan, antrean penumpang di Bandara Soekarno-Hatta menunggu proses karantina itu terjadi karena waktu karantina diperpanjang dari 7 hari menjadi 10 hari. Perpanjangan masa karantina Covid-19 itu untuk mencegah penyebaran varian Omicron.

"Karena akhir tahun, memang ada peningkatan keberangkatan dan kepulangan ke luar negeri," ujar Riza.

Sebelumnya, peristiwa penumpukan penumpang dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta viral di media sosial. Dalam video disebut mereka adalah para penumpang yang tengah menunggu karantina setelah perjalanan dari luar negeri.

Advertising
Advertising

Komandan Satgas Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Kolonel Agus Listiyono membenarkan adanya penumpukan penumpang itu. Peristiwa itu, kata Agus, terjadi sepekan yang lalu.

Kini para penumpang yang ada dalam video tersebut sudah dalam karantina di Rusun Nagrak, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

"Penumpukan itu terjadi karena ada beberapa faktor. Di antaranya adalah Wisma Nagrak pada Sabtu pagi belum siap menerima penumpang yang harus masuk karantina," kata Agus saat dihubungi, Senin, 20 Desember 2021.

Menurut Agus, saat itu Rusun Nagrak belum siap dari sisi logistik. Akibatnya para penumpang yang harusnya masuk ke karantina di Rusun Nagrak itu akhirnya tertunda.

Para penumpang itu tak bisa diarahkan untuk karantina di Wisma Atlet lantaran di lokasi itu kini tengah lockdown karena ada pasien Omicron.

Agus menyebut penumpang itu masuk Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat, 10 Desember 2021 tengah malam. Penumpukan terjadi lantaran ada penumpang lagi yang tiba pada Sabtu dini hari, 11 Desember 2021. "Mereka baru beranjak dari bandara menuju tempat karantina pada Sabtu siang," kata Agus.

Baca juga: Cerita Penumpang Menunggu 9 Jam di Bandara Soekarno-Hatta Cari Karantina Gratis

Berita terkait

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

2 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

5 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

14 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

15 hari lalu

Bandara Soekarno - Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia, Nomor 5 Kategori 70 Juta Penumpang

Skytrax menetapkan Bandara Soekarno - Hatta peringkat 28 terbaik dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

15 hari lalu

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.

Baca Selengkapnya

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

15 hari lalu

Bandara Soekarno-Hatta Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024, Meroket dari Posisi 43 Dunia

Bandara Soekarno-Hatta naik peringkat dari posisi 43 menjadi 28 terbaik dunia 2024, tertinggi dalam sejarah

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

16 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

16 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

16 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk di Asia Tenggara Mengalahkan Changi

16 hari lalu

Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk di Asia Tenggara Mengalahkan Changi

Padatnya penumpang selama periode angkutan Lebaran 2024 menjadikan Bandara Soekarno-Hatta tersibuk di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya