Rencana Tarif KRL Naik, YLKI Sebut Masyarakat Setuju Asal Ada Peningkatan

Minggu, 16 Januari 2022 10:26 WIB

Sejumlah calon penumpang memasuki gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Kondisi stasiun tersebut terpantau padat penumpang saat jam pulang kerja di tengah kembali ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta oleh pemerintah. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI Tulus Abadi mengatakan, sebagian besar masyarakat setuju dengan rencana kenaikan tarif KRL dalam waktu dekat ini.

Tulus mengatakan, hal itu tercermin dari hasil survei yang dilakukan YLKI pada Oktober 2021 terhadap 2.000 responden di Jabodetabek dan Rangkasbitung.

"Untuk mengimbangi penaikan tarif, maka peningkatan pelayanan menjadi prasyarat utama, sebagaimana aspirasi 1.065 responden atau lebih dari 50 persen agar KAI/PT KCI tingkatkan pelayanannya," ujar Tulus dalam keterangannya, Ahad, 16 Januari 2022.

Tulus menerangkan, rencana kenaikan tarif KRL ini terbilang masuk akal. Sebab sejak 2016, sampai sekarang tarif KRL belum mengalami penyesuaian.

Namun, menurut Tulus, rencana kenaikan tarif KRL ini bakal tidak masuk akal jika pemerintah akan menambah besaran dana publik service obligation atau PSO pada PT KAI. Pada tahun ini, perusahaan pelat merah itu hanya mendapatkan dana subsidi sebesar Rp 3,2 triliun untuk subsidi 250 juta orang yang melakukan perjalanan menggunakan KAI tahun ini.

Advertising
Advertising

"Jika pemerintah tak mampu menambah dana PSO, maka opsi penaikan tarif KRL menjadi tak terhindarkan, walau terasa pahit bagi konsumen," kata Tulus.

Sebelumnya, tarif KRL diusulkan naik dari Rp 3 ribu menjadi Rp 5 ribu pada 25 kilometer pertama. Namun, Vice President Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) Anne Purba memastikan tarif KRL Jabodetabek tidak berubah. Dia berujar, tarif saat ini masih mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2018.

"Pengguna commuter line membayar Rp 3 ribu untuk 25 kilometer pertama dan Rp 1 ribu untuk setiap 10 kilometer berikutnya," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 Januari 2022.

Anne berujar, KAI Commuter memperoleh subsidi atau PSO dari pemerintah untuk menyediakan pelayanan. Layanan ini juga dibayar dengan uang tiket dari masyarakat pengguna KRL.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, keputusan kenaikan tarif belum diambil karena masih menunggu waktu yang tepat.

Adita menyampaikan bahwa tarif yang berlaku saat ini belum berubah. “Saat ini, tarif KRL masih merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 17/2018,” ujar Adita pada Kamis, 13 Januari 2022.

Baca juga: Tarif KRL Jabodetabek Dipastikan Tidak Naik, KCI: Masih Rp 3 Ribu

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

21 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

1 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

3 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

5 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

6 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

7 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

8 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

8 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya