Hingga Hari Ini, Vaksinasi Merdeka Anak Polda Metro Capai 91,7 Persen

Senin, 17 Januari 2022 17:31 WIB

Sejumlah petugas mengenakan kostum pejuang saat meninjau proses vaksinasi Covdi-19 di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa, 17 Agustus 2021. Polsek Pasar Rebo mengadakan vaksinasi dengan tema pejuang untuk memberikan suasana kemerdekaan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-76. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 91,7 persen anak di wilayah aglomerasi dan 76,2 persen anak di DKI Jakarta mendapat vaksin Covid-19 dari program Vaksinasi Merdeka Anak Polda Metro Jaya. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Vaksinasi Merdeka Anak Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, angka tersebut dicapai hanya membutuhkan waktu 10 hari.

"Vaksinasi Merdeka Anak dimulai sejak 5-17 Januari 2022 telah mencapai 91,7 persen atau sekitar 1.142.417 anak dan 76,2 persen atau sekitar 872.889 anak di DKI Jakarta," kata Sambodo saat dihubungi, Senin, 17 Januari 2022.

Kegiatan vaksinasi anak ini diselenggarakan bersama Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka. Menurut Sambodo, program kerja ini merupakan perintah langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selain Jabodetabek, Sambodo mengatakan Vaksinasi Merdeka Anak juga digelar di seluruh wilayah Indonesia secara serentak.

"Pak Kapolri menyampaikan bahwa Polda Metro Jaya ditargetkan mampu memvaksin lebih dari 2 juta anak," kata Sambodo.

Advertising
Advertising

Sementara itu Kaposko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Komisaris Supriyanto mengatakan, kegiatan vaksinasi ini diperuntukkan bagi seluruh anak-anak di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan tidak memandang strata ekonominya.

Sebelumnya, vaksinasi Covid untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai sejak Selasa, 14 Desember 2021. Program ini menargetkan 26,5 juta anak yang berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Pelaksana tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis satu di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60 persen.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota di 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni; Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Program vaksinasi ini menggunakan vaksin jenis Sinovac yang sudah punya Emergency Use Authorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.

Baca juga: Angka Vaksinasi Tinggi, Alasan Wagub Riza Ngotot PTM Tetap Lanjut

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

4 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya