Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan yang Menewaskan Anggota TNI AD
Reporter
Adam Prireza
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 18 Januari 2022 18:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkap alasan pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI Angkatan Darat Pratu Sahdi. Pengeroyokan itu terjadi di kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Ahad dinihari lalu.
Menurut Tubagus, peristiwa penganiayaan yang berujung kematian anggota TNI AD itu berawal dari kesalahpahaman antara 6 pelaku dengan Pratu Sahdi alias S dan sejumlah korban lain. Tubagus memastikan tersangka dan S tidak saling mengenal.
“Tidak ada kaitan antara pelaku dengan korban. Tidak ada masalah sebelumnya,” ujar Tubagus saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa, 18 Januari 2022.
Pengeroyokan itu terjadi dekat Waduk Pluit pada Ahad dini hari sekitar pukul 03.06 WIB. Beberapa orang mendatangi tempat kejadian perkara menggunakan sepeda motor. Setibanya di sana, seorang pelaku menanyakan kepada beberapa orang, termasuk kepada S, apakah di antara mereka ada yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Seorang saksi menjawab bahwa dirinya berasal dari Lampung, sedangkan Pratu Sahdi tak menjawab pertanyaan para pelaku. Hal itu memicu cekcok antara mereka.
“Dia tidak tahu, orang bukan urusannya dan gak kenal. Maka dia tidak jawab, lalu ribut,” kata Tubagus.
Mereka lantas saling pukul. Seorang pelaku yang mengenakan kaos hitam mencekik serta memegangi tangan S. Seorang pelaku lainnya, mengenakan kaos biru, menusuk S sebanyak dua kali.
Selain S, para tersangka pelaku juga menyerang dua orang lainnya, berinisial SM dan MS, yang merupakan warga sipil. Akibatnya, SM mengalami luka sobek di bagian dada sebelah kanan dan punggungnya, sementara MS luka di bagian jari manis sebelah kanan hingga putus dua ruas. Para korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun, nahas nyawa S tak dapat diselamatkan.
Polisi kini telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam pengeroyokan itu. Sebanyak tiga orang di antaranya telah ditahan, sedangkan tiga orang yang bernama Baharuddin, Sapri, dan Ardi masih diburu oleh polisi. Baharuddin diduga kuat merupakan sosok yang menusuk anggota TNI itu. "Terhadap tiga orang yang saya sebutkan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk ke dalam DPO," ucap Tubagus.
Baca juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Pengeroyokan Anggota TNI AD Pratu Sahdi