Waspada Omicron, Kabupaten Tangerang Masih Terapkan PTM 50 Persen
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 24 Januari 2022 14:59 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang hingga kini masih menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen meski wilayah lain sudah menerapkan PTM 100 persen. "PTM di Kabupaten Tangerang masih 50 persen dengan jam pembelajaran maksimal 6 jam," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Saifullah kepada Tempo, Senin 24 Januari 2022.
Saifullah mengatakan sejak dimulainya PTM terbatas September tahun lalu, Kabupaten Tangerang memang belum pernah menerapkan 100 persen PTM. "Belum pernah, dari awal kita 50 persen," ujarnya.
Menurut dia, ada sejumlah pertimbangan mengapa Kabupaten Tangerang belum menerapkan PTM 100 persen. "Sebagai bentuk cara kami menyikapi pandemi yang belum berakhir dan masih ada varian baru Covid-19 Omicron," kata Saifullah.
Kabupaten Tangerang juga belum bisa menyelenggarakan PTM 100 persen karena vaksinasi anak usia 12-17 tahun dan anak usia 6-11 tahun belum mencapai target. "Belum mencapai batas aman bagi lingkungan pendidikan untuk menyelenggarakan PTM 100 persen," ujarnya.
Pada vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Kabupaten Tangerang, dosis pertama di bawah 90 persen dan dosis 2 di bawah 80 persen. Untuk kelompok usia 6-11 tahun, total dosis pertama di bawah 50 persen. "Ini yang kita coba usahakan gencarkan agar mendapat hasil maksimal," kata Saifullah.
Selanjutnya capaian vaksinasi anak di Kabupaten Tangerang...
<!--more-->
Dengan capaian vaksinasi di bawah target, tim Satgas Covid19 menyarankan agar PTM tetap 50 persen sambil melihat perkembangan. "Mudah mudahan bulan Maret 2022 pandemi sudah landai dan kita bisa meningkatkan persentase PTM-nya."
Di Kabupaten Tangerang terdapat 947 SD serta 398 SMP yang telah menyelenggarakan PTM terbatas 50 persen.
Para orang tua siswa berharap kebijakan PTM 50 persen bisa segera ditingkatkan menjadi 100 persen. Hendra, 40, mengatakan sebagai orang tua, dia lebih memilih PTM 100 persen untuk kedua anaknya yang duduk di kelas 3 SD dan SMP.
"Karena sekolah online tak bagus juga buat perkembangan dan kesehatan anak, setiap hari harus kena radiasi laptop atau handphone," ujar Hendra.
Menurut Hendra, kedua anaknya masih mengikuti PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara bergantian. "Intinya tidak masalah PTM 100 persen, tapi harus ada jaminan anak anak tetap sehat. Karena kalau sakit sekolah ga tanggung jawab, orang tua juga yang repot," ujarnya.
Warga Cikupa, Kabupaten Tangerang bernama Reni, 42 tahun, berharap pemerintah memberikan solusi terbaik bagi para siswa dan orang tua. Reni memiliki tiga anak yang kini belajar di SD, SMP dan SMA.
"Di tengah situasi pandemi yang tak pasti ini, kami sebagai orang tua berharap ada solusi terbaik dalam bidang pendidikan, tak masalah PTM 100 persen, 50 persen asalkan siswa maksimal menerima pelajaran dan aman juga tentunya," ujarnya.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: Ada 72 Kasus Covid-19 di Sekolah, Pemprov DKI Jakarta Tetap Lanjutkan PTM