Cerita Rakyat Miskin Kota Mau Bertemu Anies Baswedan, tapi Selalu Kandas
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 28 Januari 2022 11:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum memutuskan hendak demo, Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta berulang kali mencoba bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mereka hendak menagih janji politik Anies atas tanah kampung mereka.
Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota Jakarta Minawati menceritakan upaya para warga kampung bermasalah itu untuk bertemu Anies. Mereka berusaha menyambangi kediaman Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga mendatangi kantornya di Balai Kota, Jakarta Pusat.
"Kami sudah coba sebenarnya lewat beberapa jalur kami doorstop ke Balai Kota, terus kami coba hubungi beliau ke rumahya, tapi kami dipertemukan oleh Asbang (Asisten Pembangunan Sekretariat Daerah DKI)," kata dia saat dihubungi, Kamis, 27 Januari 2022.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Afan Adriansyah Idris lantas menggelar audiensi dengan JRMK Jakarta. Sayangnya, Minawati menuturkan, tetap tidak ada kejelasan mengenai legalitas tanah kampung bermasalah. Warga juga tetap tak bisa bertemu dengan Anies.
Dia mengatakan Anies belum menuntaskan janji politiknya merampungkan legalitas tanah kampung bermasalah di Jakarta. Misalnya legalitas Kampung Susun Akuarium, Jakarta Utara dan Kampung Rawa di Johar Baru, Jakarta Pusat, tempat tinggal Minawati.
Anies memang sudah membangun Kampung Susun Akuarium dan menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) Kampung Rawa. Draf perubahan zonasi Kampung Rawa dari warna kuning ke hijau juga telah dirumuskan. Akan tetapi, status Kampung Rawa kini masih bersengketa dengan kantor pajak.
"Banyak kampung-kampung lain yang belum terselesaikan soal legalitas tanahnya," jelas dia.
Sebelum masa jabatan Anies Baswedan berakhir pada Oktober 2022, JRMK bersama sekitar seribu orang pedagang dan warga kampung bakal demo di kantor Balai Kota pada 2 Februari 2022. Minawati berujar peserta demonstrasi tuntut janji politik Anies terdiri dari unsur PKL, warga kampung bermasalah, hingga Serikat Becak Jakarta (SEBAJA). "Jadi aksi itu adalah jalan terakhir supaya beliau (Anies) mau bertemu dengan kami," tutur dia.
Baca juga: Rakyat Miskin Kota Tuntut Anies Baswedan Tunaikan Janji Politik Sebelum Lengser
