Mimpi Kandas Soeharto yang Mau Bangun Jonggol Jadi Ibu Kota Baru

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 28 Januari 2022 14:59 WIB

Alun-alun Jonggol, Kamis 25 Juli 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

TEMPO.CO, Jakarta -Rencana Ibu Kota Baru dari DKI Jakarta semakin dekat. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menyetujui nama ibu kota baru untuk menggantikan Jakarta adalah Nusantara.

Presiden Jokowi memilih lokasi Ibu Kota Baru berada di daerah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Sejatinya, ide dan wacana pemindahan Ibu Kota sudah bergulir sejak lama. Pada era Presiden Sukarno, terdapat sebuah ide dan wacana untuk memindahkan DKI ke darah Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Dan di era Presiden Soeharto terdapat sebuah ide dan wacana untuk memindahkan Ibu Kota Negara menuju Jonggol yang terletak di daerah Kabupaten Bogor.

Lalu, bagaimana kisah di balik ide dan wacana pemindahan ibu kota ke Jonggol?

Ide dan wacana menjadikan Jonggol sebagai calon ibu kota baru dimulai sejak mendiang Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1/1995 pada 15 Januari 1997 yang menyatakan Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol sebagai Kota Mandiri.

Dalam persiapannya sebagai calon ibu kota, Jonggol hendak dibangun terlebih dahulu menjadi sebuah kota yang mandiri.

Dengan adanya keputusan presiden tersebut, maka pembangunan Jonggol sebagai sebuah kawasan kota akan dimulai. Nantinya, dalam kawasan tersebut, akan terdapat kawasan permukiman, industri, perdagangan, pendidikan, pusat kota, dan pemerintahan. Di samping itu, di wilayah sekitar Jonggol akan dibangun juga kawasan pertanian, perkebunan, hutan lindung, waduk, dan bendungan.

Advertising
Advertising

Untuk mewujudkan ide dan wacana tersebut, dibentuklah sebuah Tim Pengarah Pengembangan Kawasan Jonggol Sebagai Kota Mandiri dan Badan Pengendali Pengembangan Kawasan Jonggol Sebagai Kota Mandiri yang berisi sejumlah orang, baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Barat, dan pemerintah kabupaten Bogor.

Ketika pembangunan kawasan sudah mulai berjalan, krisis moneter yang terjadi secara global berpengaruh terhadap pengembangan kawasan Jonggol dan gerakan reformasi yang semakin menguat membuat pengembangan kawasan Jonggol terhambat.

Dan setelah Soeharto mundur dari kursi presiden, rencana menjadikan Jonggol sebagai Ibu Kota Baru pun kandas karena saat itu fokus pemerintah adalah menata kembali perekonomian Indonesia yang hancur akibat krisis moneter dan mengembalikan stabilitas politik nasional.

EIBEN HEIZIER
Baca : Johan Budi Dukung IKN Dipimpin Putra Daerah Kalimantan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

4 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

4 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

7 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

7 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

8 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

8 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

9 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

9 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

9 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya