Cerita Hercules Antarkan Jokowi dan Anies jadi Gubernur DKI Jakarta
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Rabu, 23 Februari 2022 09:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengangkatan Rosario de Marshall atau biasa disapa Hercules sebagai tenaga ahli Perumda Pasar Jaya menjadi sorotan. Hercules membantah jika ia meminta-minta jabatan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hercules mengatakan ia memang memiliki hubungan dekat dengan Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin. Ia mengklaim turut berperan pula mengantarkan Anies Baswedan menjadi gubernur DKI Jakarta. Namun, Hercules menampik jika kedekatannya itu menjadi dasar pengangkatannya sebagai tenaga ahli.
“Saya itu dukung Gubernur Anies mati-matian. Kalau saya diangkat jadi tenaga ahli sah-sah saja. Ini namanya suatu penghargaan atau rasa terima kasih. Saya di sini tidak cari makan, saya membantu, murni pengabdian,” katanya.
Menurut Hercules, ia berperan pula dalam memenangkan Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012. Ia menyatakan kerap mengeluarkan uang pribadi demi memenangkan Jokowi-Ahok. Sama seperti sekarang, kata dia, ia tidak pernah meminta jabatan kepada Pemprov DKI.
“Sewaktu pelantikan Jokowi-Ahok, di bangku VVIP, saya duduk di belakang Ibu Megawati. Dan orang satu-satunya yang dipeluk Jokowi lalu dicium pipi kanan pipi kiri cuma saya. Tetapi saya tidak minta pekerjaan,” cerita Hercules.
“Siapa yang menangkan Pak Jokowi jadi gubernur? Saya, kan. Saya tidak pernah minta apa-apa dari Pak Jokowi karena saya mendukungnya Lillahi taala,” ucap dia.
Ia menyinggung pihak-pihak yang tidak senang dengan penunjukkannya sebagai tenaga ahli PD Pasar Jaya. Hercules menilai pengangkatannya sebagai tenaga ahli ibarat penunjukan menteri oleh presiden.
“Kan, sama saja seperti Pak Jokowi angkat para menteri. Banyak orang antre mau menjadi menteri. Banyak yang mau jadi menteri ini abal-abal atau penipu, makanya ketika tidak diangkat mereka bikin manuver atau provokasi,” ujar dia.
Hercules meminta agar pihak yang tidak setuju pengangkatannya sebagai tenaga ahli PD Pasar Jaya agar bicara langsung dengannya. Sebab katanya, pengangkatannya sudah sah dan melalui mekanisme kelayakan yang berlaku.
“Kalau gentleman silakan ngomong langsung dengan saya. Kalau berani ayo tegur atau bicara langsung ke saya. Saya bersedia mundur hari ini juga kalau dia gentle. Jangan beraninya protes di belakang tetapi tidak pernah muncul,” kata Hercules.
Selanjutnya: Cerita Hercules Diangkat Jadi Tenaga Ahli
<!--more-->
Hercules menceritakan kepada Tempo ihwal pengangkatannya berawal dari pembicaraan akrab dengan Direktur Utama Arief Nasrudin. Ia mengaku ditawari sebagai tenaga ahli sejak sembilan bulan lalu. Hercules tidak memberikan tanggal pasti tetapi Dirut PD menawarkan posisi itu kepada dirinya dan beberapa orang lain.
“Saya sudah berteman lama dengan Dirut. Ya, waktu itu sekadar obrolan biasa sesama teman dekat. Kami ini, kan, sudah seperti brother. Jadi ketika dia menawarkan itu, ya, saya terima. Niat saya membantu dan mengabdi tanpa niat cari makan atau apalah,” katanya.
Hercules tidak memaparkan detail teknis pengangkatan atau berapa lama kontraknya sebagai tenaga ahli. “Kalau itu saya kurang tahu. Silakan tanya ke PD Pasar Jaya,” ujarnya.
Pada hari yang sama Tempo mencoba menghubungi Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, tetapi panggilan WhatsApp Tempo tidak diangkat. Pun pesan WhatsApp Tempo belum dibalas sejak berita ini ditulis.
Manajer Humas PD Pasar Jaya, Gatra Vaganza, mengatakan pengangkatan tenaga ahli Hercules mempertimbangkan kebutuhan perusahaan.
Perusahaan, kata Gatra, membutuhkan tenaga ahli yang memiliki klasifikasi khusus untuk mempercepat program perusahaan. PD Pasar Jaya mengatakan Hercules dikontrak selama enam bulan.
Baca juga: Cerita Hercules Awal Mula Diangkat sebagai Tenaga Ahli PD Pasar Jaya