Pesepeda Kerap Dijambret, Komunitas Ojol Tawarkan Jasa Pengamanan

Senin, 7 Maret 2022 16:11 WIB

Warga bersepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 6 Maret 2022. Personel Patroli dari Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja disiapkan untuk mengatur lalu lintas dan mencegah adanya kasus begal hingga penjambretan yang menyasar pesepeda. TEMPO/ Cristian Hansen

TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya tindak kejahatan yang menyasar para pesepeda di jalan membuat sejumlah pengemudi ojek online atau ojol menawarkan jasa pengawalan. Komunitas Gabungan Aksi Roda Dua atau Garda menjadi salah satu kelompok yang

Ketua Presidium Nasional Garda, Igun Wicaksono, mengatakan aktivitas ini sudah dilakukan sejak November 2020. Jasa yang mereka tawarkan adalah mengawal dan mendampingi para pesepeda yang ingin menjalankan hobinya dengan sepeda motor mereka.

Igun menjelaskan jika Garda dibentuk oleh komunitas para pengemudi ojol. Mereka yang berkecimpung di sini adalah sopir ojek pilihan dengan latar belakang pernah menjadi petugas keamanan atau terlatih dalam jasa pengamanan.

Advertising
Advertising

“Dengan jaringan ojol yang banyak dan siap turut membantu apabila ada permasalahan kriminalitas di jalan yang mengancam para pesepeda," kata Igun saat dihubungi Senin, 7 Maret 2022.

Menurut Igun, pihaknya siap memberikan pengawalan kepada para pesepeda siang atau malam hari.

Dalam menjalankan aktivitas pengawalan, kata Igun, satu tim Garda terdiri dari tiga orang dengan dua sepeda motor yang akan mengawal di depan dan belakang rombongan pesepeda. Para pengawal dibekali alat komunikasi berupa handy talkie untuk berkomunikasi.

Biaya yang dikeluarkan untuk bisa menikmati layanan pengawalan dari Garda adalah Rp750 ribu per jam untuk 1 tim dengan jumlah rombongan pesepeda maksimal 10 orang. “Apabila lebih dari 10 orang maka harus gunakan jasa 2 tim pengamanan, agar pengawalan bisa efektif,” ucap dia.

Namun Igun menyampaikan bahwa belakangan ini pihaknya mulai jarang mendapatkan pelanggan. Pasalnya tren bersepeda mulai menurun di tahun ini seiring melandainya kasus Covid-19 dan aktivitas masyarakat yang berangsur normal.

Meski tren bersepeda mulai menurun, kata Igun, potensi kejahatan yang menyasar para pesepeda tetap ada. Ia pun mengimbau agar para pesepeda lebih berhati-hati. Ia menduga kembali ramainya tindak kriminal yang menargetkan pesepeda tak lepas dari mulai jarangnya komunitas yang menggunakan jasa pengawalan.

"Sepertinya para pelaku kriminal yang memang bisa dibilang spesialis kejahatan jambret atau merampok pesepeda melihat peluang ini, sudah tidak ada yang mengawal para pesepeda sehingga mereka jadi target kejahatan para pelaku kriminal tersebut," ucap Igun.

Baca juga: Ini Jalur Rawan Jambret dan Tips Aman Bersepeda Menurut B2W Indonesia

Berita terkait

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

2 hari lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

9 hari lalu

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

Profil Galih Loss yang ditangkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait penistaan agama.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

25 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

25 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

26 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

27 hari lalu

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

Menjelang Lebaran 2024, warganet mengeluhkan sulit mendapatkan ojek online (ojol). Lantas, apa yang menyebabkan kesulitan mencari ojol?

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

28 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

30 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya