Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

Minggu, 13 Maret 2022 08:42 WIB

Warga memikul jeriken air melintasi jembatan kayu di antara sampah di kawasan perkampungan nelayan Cilincing, Jakarta, Ahad, 20 Februari 2022. Jelang peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022, Pemprov DKI Jakarta mengajak warga Jakarta untuk peduli sampah mulai dari lingkungan terdekat minimal dengan cara memilah sampah dari rumah. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengatakan sampah di DKI Jakarta per harinya bisa mencapai 7.800 ton. Sebabnya Ibu Kota membutuhkan tempat pengolahan sampah berskala besar.

“Saat ini tidak kurang 7.800 ton sampah dibuang di Jakarta setiap hari sehingga kami upayakan untuk membangun pengelolaan sampah berskala besar seperti ITF (Intermediate Treatment Facility) dan beberapa yang berskala kecil,” kata Riza Patria usai kegiatan tanam pohon di DAS Ciliwung pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Tempat pengelolaan sampah Jakarta akan mengatur semua jenis sampah mulai dari limbah plastik hingga besi organik. Riza mengimbau masyarakat agar mulai memilah dan mengelompokkan sampah sehingga lebih efisien dalam pengelolaannya.

Advertising
Advertising

Riza berharap fasilitas pengolahan sampah menjadi energi terbarukan atau Intermediate Treatment Facility (ITF) yang sedang pemerintah bangun bisa selesai dalam waktu tiga hingga empat tahun ke depan.

Proyek ITF merupakan bagian dari Masterplan Pengelolaan Sampah Provinsi DKI Jakarta 2012-2032. Fasilitas ini akan dibangun di empat lokasi berbeda, yaitu di Sunter, Marunda, Cakung, dan Duri Kosambi. Keberadaan fasilitas ini dapat mengurangi ketergantungan DKI Jakarta dengan TPST Bantargebang.

Untuk ITF Sunter, fasilitas ini dibangun di lahan seluar 3,05 hektare. Proyek tersebut merupakan hasil kerjasama dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan Fortum, perusahaan asal Finlandia. Awalnya ITF diperkirakan bisa diuji coba dan dioperasikan pada 2021-2022, namun target tersebut mundur hingga 2024 saat rapat PT Jakpro dengan Komisi C DPRD DKI Jakarta Februari lalu.

Unit Pengelola Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dalam laman resminya mengatakan, pembangunan PLTSa/ITF ini bertujuan untuk mereduksi sampah sebanyak 80-90 persen dari kapasitas total jumlah sampah pada setiap fasilitas PLTSa/ITF.

Pengolahan sampah tersebut melalui perubahan bentuk, komposisi, dan volume sampah dengan menggunakan teknologi pengolahan sampah tepat guna dan ramah lingkungan yang memenuhi persyaratan teknis, finansial, dan sosial.

Klasifikasi teknologi yang akan dibangun dan dioperasikan tersebut terbagi ke dalam empat jenis, yaitu dengan menggunakan Teknologi Incinerator, Gasifikasi, Pyrolisis, dan Refuse Derived Fuel (RDF).

Sampah di ITF akan melalui diolah melalui proses incineration atau dibakar pada suhu tinggi. Sampah-sampah tersebut dimasukkan ke dalam sebuah ruang (chamber) dan diaduk agar panas yang diberikan merata secara keseluruhan. Suhu yang digunakan sekitar 2200 Fahrenheit atau kurang lebih 1200 derajat Celcius.

Salah satu fitur unggulan ITF adalah kemampuannya untuk menghasilkan listrik dari sampah. Dari 2.200 ton sampah yang diolah setiap hari, fasilitas tersebut dapat menciptakan sekitar 35 megawatt listrik.

Proyek ITF Mandek, DPRD Duga Investor Tak Punya Uang

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyebut gagalnya pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di empat wilayah Jakarta karena terkendala dana. Padahal sudah ada pemenang tender dalam proyek pembuatan tempat pengelolaan sampah tersebut.

Ida mencontohkan pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara dengan pemenang tender PT Fortum Finlandia. Lalu di Jakarta Barat dengan pemenang tender konsorsium PT WIKA-Indoplas Karya Energi. Menurut Ida, keduanya mengalami masalah keuangan.

"Fortum ternyata terkendala karena investor keuangannya yang memang tidak bisa berjalan dengan baik, yang kedua Wika-Indoplas juga sama faktor keuangan," kata Ida dalam keterangannya, Rabu, 22 Desember 2021.

Ida menilai pemenang tender tidak punya dana untuk modal membangun ITF yang nilainya mencapai Rp 3 triliun. "Jadi ini (tender), kan, harus punya uang. Jangan karena dia sudah dimenangkan, tapi ternyata dia tidak punya uang," ucap dia.

Selain permasalahan keuangan, masalah tanah turut mengganggu pembangunan ITF. Permasalahan tanah ini sudah terjadi sejak November 2020 hingga sekarang. Menurut Ida, hal ini terjadi karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pengelolaan sampa di Jakarta yang kurang matang.

Baca juga: Kemenkeu Sampaikan Peluang Investasi Pengolahan Sampah ITF Jakarta ke PT SMI

Berita terkait

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

4 hari lalu

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

Sebagai tujuan wisata nasional berkomitmen menjaga destinasi tetap bersih dan nyaman.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

6 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

7 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

7 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

8 hari lalu

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

Achmad Fauzi berhasil mengubah daerah sampah menjadi destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

8 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

8 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

10 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

10 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

11 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya