DKI dan Polda Metro Telusuri Akar Masalah Kelangkaan Minyak Goreng

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 15 Maret 2022 23:17 WIB

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

TEMPO.CO, Jakarta - Kelangkaan minyak goreng masih terjadi di Jakarta. Seorang pedagang gorengan di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Fikri, mengeluhkan ketersediaan minyak kelapa sawit itu di pasaran.

"Saya harus rebutan dengan pembeli lainnya untuk dapat minyak goreng kemasan," ujar dia di Pejaten pada Senin, 14 Maret 2022.

Untuk menelusuri akar masalah kelangkaan minyak goreng ini, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah atau PPKUKM DKI Jakarta bersama tim dari Polda Metro Jaya dan Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok mendatangi produsen olahan minyak kelapa sawit di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Dinas PPKUKM DKI Jakarta Martiana Debora mengatakan telah mendapatkan data awal soal distribusi minyak goreng dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk, salah satu produsen di kawasan Tanjung Priok.

"Dengan adanya kunjungan ke produsen minyak goreng ini menjadi alat kontrol kami juga untuk mengecek sampai ke ritel modern maupun ke pasar, apakah sudah sesuai dengan apa yang disampaikan (produsen) soal pendistribusiannya," ujar Martiana kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa, 15 Maret 2022.

Advertising
Advertising

Kasi Pengawasan Koperasi dan UKM Dinas PPKUKM DKI Jakarta Rosita mengatakan berdasarkan data dari perusahaan tersebut, mereka telah melakukan kewajiban sesuai dengan ketentuan yaitu memproduksi 350.000 liter minyak goreng per bulan sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.

"Data tersebut akan dicek langsung kepada ritel atau penyalurannya. Betulkah dia (ritel atau penyalurannya) disalurkan sejumlah segitu dan kami akan mintakan buktinya di sana apakah dia sudah menyalurkan sesuai dengan ketentuan, seperti itu," kata Rosita.

Kata Polda Metro Jaya...

<!--more-->

Kasubdit I Indag Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Edward Zulkarnain mengatakan kegiatan itu adalah kerja sama dari aparat dan dinas terkait untuk mengetahui penyebab kelangkaan minyak goreng.
"Kami mencoba mencari tahu permasalahan kelangkaan minyak goreng ini, biar masyarakat tidak berprasangka negatif bagi pihak tertentu," kata dia.

Untuk membuktikan bahwa distribusi minyak goreng dari produsen ke ritel telah berjalan seperti biasa, tim dari DKI telah mengecek salah satu ritel modern dan sudah menemukan produk minyak goreng tidak dipajang untuk dijual namun disimpan dalam gudang.

Kendati demikian, Martiana enggan menyebut nama ritel tersebut.

"Kami mengecek memang stok tidak terpajang untuk produk minyak kelapa sawit. Namun pada saat kami mengecek ke gudang, ternyata stok ada. Dan itu kami imbau untuk dipajang atau dijual ke masyarakat," kata Martiana.

Menurut Martiana, pihak ritel beralasan bahwa mereka tetap menjual tapi penjualan dilakukan secara berkala.

"Jam-jamnya diatur, karena menghindari kemungkinan pembelinya adalah yang sama," kata Martiana mengutip pernyataan dari ritel tersebut.

Namun, pihak ritel tersebut menyanggupi untuk memajang stok minyak goreng yang disimpan dalam gudang tadi agar bisa segera dijual kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Itu sudah dilakukan pihak ritel (memajang minyak goreng yang disimpan) setelah kami mintakan," kata Martiana.

<!--more-->

Tim DKI dan Polda Akan Cek Distribusi Minyak Goreng

Dinas PPKUKM bersama kepolisian akan terus memburu distributor yang mendapat penyaluran minyak goreng dari produsen di Tanjung Priok tersebut, hingga sampai kepada pengecer terakhir agar bisa diketahui titik permasalahan minyak goreng ada di mana.

"Jadi kami sama-sama bekerja," ujar Edward.

Sementara itu, General Affairs Manager PT Salim Ivomas Pratama Tbk Nanang Widiatmoko mengatakan bahwa pihaknya kooperatif dalam menyikapi kebijakan pemerintah terkait minyak goreng.

"Jadi, saya perlu jelaskan bahwa dalam menjawab kebijakan pemerintah pada prinsipnya kami kooperatif," kata Nanang.

Ia mengatakan perusahaan memenuhi kewajiban untuk memproduksi 350.000 liter minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi dari pemerintah, per bulan selama enam bulan ke depan.

"Oh terpenuhi, pasti, datanya tadi sudah saya berikan ke Dinas. Didistribusikan kemana, distributornya siapa, ada semuanya. Tanggal berapa dikirimkan, ada semuanya. Meskipun kami dapatkan dengan harga minyak kelapa sawit (CPO) mahal, jadi itu pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) kami," kata Nanang.

Baca juga: Polisi Gerebek Usaha Rumahan di Depok yang Jual Kemasan Minyak Goreng Kita 212

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

21 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

7 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

18 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

22 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

23 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya