Sudirman Said Jadi Komut di Tengah Rangkaian Kecelakaan Transjakarta
Reporter
Tempo.co
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 19 Maret 2022 08:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Sudirman Said mencuat lagi setelah ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu ditunjuk para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Transjakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Maret 2022.
Pelaksana tugas Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris mengatakan, perusahaan transportasi umum itu percaya Sudirman akan membawa perubahan lebih besar.
"Akan membawa Transjakarta melaju lebih baik lagi. Selamat datang dan selamat bertugas," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 18 Maret 2022.
Sebelumnya, posisi komisaris utama dijabat oleh Jaswandi, mantan Pangdam Jaya dan Wadanjen Kopassus. Pemerintah DKI juga mencopot Beni Edmunandar selaku komisaris PT Transjakarta. Jaswandi dan Beni sama-sama duduk di kursi komisaris BUMD DKI itu sejak Agustus 2019.
Betris mewakili PT Transjakarta berterima kasih atas kontribusi keduanya selama ini. "Pak Jaswandi dan Pak Beni merupakan sosok hebat di balik perkembangan Transjakarta," ucap dia.
Kritik dari politikus PDIP...
<!--more-->
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak melancarkan kritik atas hasil RUPSLB Transjakarta itu. Dia menilai Sudirman Said tak punya rekam jejak atau pengalaman bekerja di bidang transportasi.
"Unsur kedekatan menjadi menonjol, karena latar belakangnya tidak mendukung," kata dia kepada wartawan, kemarin.
Gilbert sangsi Sudirman dapat mengatasi segala permasalahan yang ada di tubuh BUMD DKI itu mengingat latar belakangnya yang nihil bidang transportasi. Untuk itu, dia mengira, Sudirman Said ditunjuk hanya karena dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Bagaimana bisa cepat menyelesaikan masalah? Berapa korban lagi yang diharapkan Anies?" tanya politikus PDIP itu.
Gilbert merujuk pada beberapa kecelakaan yang terjadi
Dia menganggap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memiliki kepekaan terhadap kondisi atau sense of crisis yang terjadi di PT Transjakarta. Hal ini mengingat banyaknya korban berjatuhan akibat tabrakan bus transjakarta.
Gilbert juga berulang kali menyoroti penunjukan direksi PT Transjakarta yang bukan ahli di bidang transportasi. "Malah ada yang tanpa pengalaman dan hanya sebagai TGUPP (Direktur Pelayanan dan Pengembangan Achmad Izzul Waro) bisa jadi direksi," ujar dia.
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mencatat terdapat 17 kasus kecelakaan Transjakarta dan pengendara motor pada 2022. Sampai 15 Maret, ada tiga orang meninggal dalam 17 kecelakaan tersebut.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan kepolisian sedang melakukan evaluasi terhadap tingginya kasus kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta ini.
Tudingan Gilbert itu dibantah oleh Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Budi Purnama membantah anggapan bahwa Sudirman Said ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) lantaran dekat dengan Gubenur Anies Baswedan.
"Saya melihatnya tidak seperti itu juga," kata dia saat dihubungi, Jumat, 18 Maret 2022.
Budi mengatakan, Sudirman telah berpengalaman memimpin perusahaan besar seperti PT Pindad, perusahaan yang bergerak di bidang pertahanan.
Budi melanjutkan, Sudirman juga memiliki rekam jejak mengurus perusahaan di bidang energi. Pengalaman-pengalaman inilah yang membuat pemerintah DKI yakin bahwa Sudirman mampu memberikan nasihat serta menjalankan fungsi pengawasan.
Dia memaparkan peran komisaris, sesuai yang diatur dalam undang-undang, adalah menjalankan fungsi pengawasan dan memberi nasihat. Sementara pengelolaan transportasi dihandel direksi PT Transjakarta.
"Jadi secara pengalaman beliau mumpuni untuk membantu teman-teman transjakarta, membuat transjakarta menjadi lebih baik lagi," ucap dia.
Sudirman Said sebelumnya juga ditunjuk sebagai Komisaris Utama di BUMD DKI lainnya yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya.
Direktur Utama PT Food Station, Arief Prasetyo Adi, menyatakan pengangkatan Sudirman berlangsung dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BUMD itu yang dilakukan melalui video conference pada Rabu, 22 April 2020.
"Pengangkatan Sudirman Said sebagai Komisaris Utama berlaku efektif pada tanggal 22 April 2020," kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 April 2020.
Baca juga: Polisi Catat 17 Kecelakaan Transjakarta vs Pengendara Motor pada 2022
LANI DIANA/ANTARA/HAMDAN C ISMAIL