BPTJ Pernah Kaji Pembangunan Kereta Gantung di Puncak, Berikut Konsepnya

Minggu, 20 Maret 2022 11:26 WIB

Salah satu menuju ketinggian di Table Mountain di Cape Town dengan menaiki kereta gantung. (Instagram @tablemountainca)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Jumardi mengatakan, pihaknya pernah membuat kajian soal konsep transportasi massal berbasis rel di kawasan Puncak, Jawa Barat pada 2021. Menurut dia, demi mengurangi kemacetan di Puncak, perlu ada kombinasi kendaraan berupa kereta automated guideway transit (AGT) dan kereta gantung (cable car).

Jumardi menyebut pembangunan moda berbasis rel di Puncak harus mempertimbangkan efektivitas mengurangi kemacetan lalu lintas sekaligus fungsinya sebagai angkutan umum massal. "Selain itu tentu harus mempertimbangkan karakteristik demand serta faktor teknis yang paling memungkinkan, sehingga akan menarik perhatian investor untuk mendanai," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 20 Maret 2022.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan harus ada solusi atas kemacetan lalu lintas di jalur Puncak yang telah terjadi berulang. Dia menawarkan pembuatan kereta gantung sebagai salah satu opsi transportasi menuju Puncak demi menyelesaikan kemacetan di kawasan tersebut.

Advertising
Advertising

Sejumlah pengendara melintas di jalur wisata Puncak yang terpantau padat di Cipayung, Kabupaten Bogor, Kamis, 3 Maret 2022. Mobil derek juga disiapkan untuk mengantisipasi adanya kendaraan mogok yang bisa menyebabkan kemacetan. ANTARA/Yulius Satria Wijaya.

Pembangunan Dua Segmen

Jumardi menjelaskan panjang lintasan angkutan berbasis rel yang dapat terbangun di Puncak, menurut kajiannya, mencapai 27,88 kilometer. Lintasan ini terbagi menjadi dua segmen.

Segmen pertama adalah rute Sentul City-Taman Safari sepanjang 23,4 kilometer. Pada rute ini, dia berujar, masyarakat bakal menggunakan kereta AGT.

Kereta tersebut dapat menampung penumpang yang membawa banyak barang. Menurut dia, wisatawan yang berangkat ke Puncak biasanya membawa banyak barang, karena hendak menginap 1-2 malam bersama kerabat.

"Ini lebih tepat dilayani dengan kereta AGT yang memungkinkan membawa barang, sementara kereta gantung tidak memungkinkan untuk itu," terang dia.

Kepadatan kendaraan yang akan menuju kawasan Puncak terjebak kemacetan di ruas jalan jalur Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 29 Oktober 2020.Sat Lantas Polres Bogor juga melakukan rekayasa lalu lintas sistem satu jalur atau one way untuk mengurai kepadatan kendaraan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Kemudian segmen kedua, melayani rute Taman Safari-Puncak sepanjang 4,48 kilometer dengan moda berupa kereta gantung. Jenis transportasi ini lebih cocok melayani pelancong yang sudah menginap di Puncak dan ingin melanjutkan perjalanan wisatanya ke wilayah sekitar.

Sebenarnya, Jumardi melanjutkan, kereta monorail dan LRT juga mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak. Sayangnya, pembangunan LRT membutuhkan ruang dan biaya lebih besar ketimbang dua moda tersebut.

Sementara itu, pasokan kereta monorail terbatas. Secara global, tak banyak yang menggunakan kendaraan ini, sehingga pemeliharaan suku cadangnya kurang terjamin.

"Untuk saat ini di dunia internasional kereta AGT merupakan moda berbasis rel yang paling banyak digunakan untuk angkutan perkotaan sekaligus wisata. Teknologinya juga terus berkembang sehingga lebih terjamin kelangsungan pasokannya," ucap dia.

Baca juga: Puncak Macet Parah, Bupati Bogor: Jalan Kecil Dilintasi Puluhan Ribu Kendaraan

Berita terkait

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

49 menit lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

3 jam lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

3 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

4 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

4 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

6 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

6 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

10 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

10 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

11 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya