TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya telah menyerahkan berkas perkara pengeroyokan Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menjelaskan bahwa penyidik sudah melakukan penyerahan berkas tahap pertama setelah merampungkan penyidikan kasus pengeroyokan tersebut.

"Baru tahap satu ke kejaksaan," ujar Ade saat dihubungi pada Rabu 30 Maret 2022.

Saat ini, kepolisian masih menunggu hasil verifikasi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati DKI Jakarta apakah berkas perkara tersebut sudah lengkap.

Tubagus pun memastikan bahwa para tersangka dan barang bukti dari kasus Ketum KNPI dikeroyok ini masih berada di Polda Metro Jaya.

"Belum P-21. Masih menunggu dari Kejaksaan sudah dinyatakan lengkap atau belum," kata Ade.

Sebelumnya, Ketua DPP KNPI Haris Pertama dikeroyok di Restoran Garuda, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin siang 21 Februari 2022. Setelah dikeroyok, Haris langsung melaporkan pengeroyokan yang dialaminya ke Polda Metro Jaya, Senin malam.

Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama. Dok Pribadi

Atas laporan tersebut, penyidik Polda Metro Jaya menangkap lima orang yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut, empat orang eksekutor berinisial NA, JT, I, dan H, serta orang yang memerintahkan mereka, yakni SS.

Dari hasil penyidikan, terungkap bahwa pengeroyokan Hari Pertama dilakukan atas perintah dari Politisi Golkar Azis Samual. Kini Azis Samual telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 55 Ayat 1 juncto Pasal 170 KUHP.

Baca juga: Di Tahanan, Azis Samual Tetap Bungkam Soal Pengeroyokan Haris Pertama